SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari
perihal media asing Bloomberg yang memberitakan proyek Ibu Kota Negara (IKN)
yang digagas Presiden Joko Widodo itu berantakan.
Berita yang dikomentari Rocky
Gerung berjudul "Ambitious Plans to Build Indonesia a Brand New Capital
City Are Falling Apart (Rencana Ambisius Membangun Ibu Kota Baru di Indonesia
Berantakan)
Rocky menilai masyarakat diminta
memilih mempercayai keterangan Jokowi atau suara investor asing yang ditulis
oleh media Bloomberg.
"Itu artinya orang disuruh
milih percaya keterangan pak Jokowi atau percaya pada suara investor asing yang
biasanya didengarkan oleh Bloomberg," ujar Rocky yang dikutip Suara.com
dari Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (8/12/2022).
Namun Rocky menuturkan para
investor asing lebih mempercayai laporan yang ditulis Bloomberg dibandingkan
pernyataan Jokowi. Pasalnya bagi investor asing laporan tersebut juga menjadi
salah satu acuan sebelum memutuskan untuk berivestasi.
"Jadi kalau Jokowi bilang
investor akan masuk Indonesia, lalu Bloomberg bilang nggak IKN itu sudah hancur
berantakan. Investor beranggapan bahwa Bloomberg yang benar, kenapa, karena
suara Bloomberg suara investor yang menganggap Jokowi itu bohong," kata
Rocky.
"Jadi investor asing bilang
gini 'eh pak Jokowi jangan ngaco besok lu dengar ya suara kita' itu yang yang
disuarakan oleh Bloomberg," sambungnya.
Karena itu kata Rocky berbahaya
jika Jokowi selalu mendengar pembisik yang ada di sekitarnya. Bahkan Rocky
menyarankan Jokowi untuk berlangganan media asing untuk mengetahui keadaan
dunia investor asing tentang Indonesia, dari pada mendengar para pembisiknya.
"Itu bahayanya pak Jokowi
dengar para pembisik, langganan Bloomberg saja, jadi tahu bagaimana
keadaan dunia investor asing tuh apa
poin tentang Indonesia," ucap Rocky.
Lebih lanjut, Rocky memaparkan
bahwa semua pihak beranggapan dunia tak ingin berinvestasi jika lokasinya yakni
di IKN Penajam Paser Utara, terdapat potensi krisis politik yang tinggi.
Terlebih secara ekologis berbahaya dan berantakan secara politik.
"Kan semua orang menganggap
bahwa dunia nggak ada yang ingin investasi yang potensial krisis politiknya
tinggi. Mending dia (Investor asing) simpan duitnya aja sebagai cadangan untuk
musim dingin depan daripada inves di Indonesia yang secara ekologis berbahaya
secara politik bisa berantaka," kata Rocky.
"Bahkan Bloomberg kasih
semacam simulasi buat itu, itu artnya ada masalah lingkungan, bahkan seluruh
kebijakannya sudah falling appart," katanya. (suara)