SANCAnews.id – Tambang batu bara di Kabupaten Sawahlunto mengalami
ledakan pada Jumat (9/12/2022) pagi waktu setempat. Ledakan tersebut membuat
setidaknya 10 pekerja meninggal dan 4 pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Melansir Republika pada Sabtu
(10/12/2022), terdapat salah seorang pekerja yang selamat dari ledakan di
tambang tersebut. Zulharial yang baru berusia 21 tahun mengaku seharusnya ia
masuk ke dalam lubang tambang yang meledak.
Zulharial menyebutkan kalau saat
itu sudah memasuki shift kerjanya. Pada pukul 8:30, bertepatan dengan
meledaknya tambang batu bara, Zulharial mendengar dari teman-teman pekerjanya
kalau ada ledakan di dalam tambang.
“Begitu saya mau masuk lobang,
teman-teman menyebut ada ledakan. Saya lihat keluar asap saja. Ledakannya tidak
terdengar,” kata Zulharial.
Dirinya terbilang beruntung,
karena saat itu dia mengaku kalau dirinya terlambat masuk. Andai saja Zulharial
masuk tepat waktu, bisa saja dia mengalami nasib yang sama dengan apa yang
dirasakan oleh teman-teman pekerja tambang lainnya.
“Saya harusnya kerja shift pagi
tadi itu. Tapi saat kejadian saya belum sempat masuk,” kata Pemuda yang akrab
disapa Zul itu.
Zul mengaku baru bekerja di
tambang PT NAL itu sejak satu setengah tahun lalu. Sebelum di PT NAL, ia sudah
terbiasa bekerja di tambang batu bara. Ia mengaku selama ini berbagai kendala
yang terjadi di lubang tambang merupakan hal biasa. Seperti kenaikan suhu dan
bau-bau menyengat yang dapat mengganggu pernafasan.
Keterangan dari Kabid Dokkes
Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Lisda Cancer, mengatakan semua korban kejadian
ledakan lubang tambang di Kota Sawahlunto sudah berhasil ditemukan.
“Sudah ada 10 jenazah yang
terindentifikasi. Setelah itu kita terbitkan surat keterangan kematian dan
dikembalikan kepada keluarga,” kata Lisda Cancer kepada wartawan. (kontenjatim)