SANCAnews.id – ISaran dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)
agar Pemilu 2024 ditunda ditanggapi serius Wakil Ketua Umum Partai Demokrat
Benny K Harman.
Menurut Benny, usulan Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut tidak berdasar. Sebab, pemilu 2024 ditunda maka jadwal sudah disahkan Pemerintah dan DPR dianulir dan terjadi delegitimasi pada tataran eksekutif dan legislatif karena masa jabatannya sudah habis.
“Jika Pemilu ditunda, DPR, DPD
dan Presiden/Wapres tidak punya legitimasi lagi,” kata Benny dalam cuitan akun
Twitter pribadinya @BennyHarmanID, dikutip Kamis (8/12).
Atas dasar itu, Benny berharap
TNI-Polri tidak mudah untuk dirayu agar Pemilu 2024 ditunda. Pasalnya, upaya
penundaan Pemilu 2024 hanyalah berorientasi pada memuaskan hasrat pihak-pihak
tertentu yang masih ingin berkuasa.
“Tidak ada dasar dan alasan
menunda pemilu selain untuk tetap berkuasa. TNI/POLRI jangan mau diperalat
untuk mengamankan presiden yang tidak punya legitimasi rakyat (karena masa
jabatannya berakhir di 2024),” tegas Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat
ini.
Lebih jauh daripada itu, Benny
menyebut, apabila pihak-pihak tertentu masih kekeuh agar Pemilu 2024 ditunda
maka itu merupakan upaya kudeta konstitusi.
“Kudeta konstitusi sangat danger
(bahaya),” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang
Soesatyo atau Bamsoet meminta pelaksanaan Pemilu serentak di 2024 harus
benar-benar diperhitungkan. Menurutnya, menjelang Pemilu 2024 kerap memunculkan
kondisi politik nasional yang panas.
Apalagi, kata dia, proses
pemulihan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai. Bahkan belakangan
ini bencana alam terjadi di mana-mana.
“Ini jelas harus dihitung betul
apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya recovery bersama
terhadap situasi ini dan antisipasi, adaptasi dan ancaman global seperti ekonomi,
bencana alam dan sebagainya,” kata Bamsoet dalam acara rilis hasil survei
Poltracking, Kamis (8/12). (rmol)