SANCAnews.id – Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara
Refly Harun menyoroti kehadiran bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan
di pesta pernikahan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Di saat hampir seluruh jajaran
pejabat turut berfoto bersama keluarga Jokowi, Anies tak tampak berfoto. Ia
hanya bersalaman dan mengucap selamat pada Jokowi dan putranya.
Mengenai hal itu, Refly menilai
hal itu bisa dimaklumi. Ia mengatakan Anies sebagai mantan gubernur sudah tak
memiliki jabatan strategis lagi.
“Dalam konteks Anies, ini saran
saya, menurut saya ya sudahlah kita harus berpikir siapa kita, karena dari sisi
protokoler kenegaraan, anies bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,” terang Refly
di YouTube miliknya, Senin (12/12/2022).
“Kalau misalkan dia gubernur,
maka pangkat gubernur pun juga jauh sekali, dibandingkan misalnya Ketua MPR,
Ketua DPR,” sambungnya.
Sementara jika melihat kemonceran
Anies saat ini sebagai calon kandidat presiden, maka belum saatnya juga Anies
memunculkan diri bak pejabat. Karena sifatnya juga belum resmi.
“Kalau calon kandidat, kan belum
resmi, maka nanti sajalah kalau sudah jadi presiden baru menjadi VVIP,” ujar
Refly.
Refly pun menerangkan biasanya
dalam acara semacam pernikahan, ada dua tamu undangan yang dihormati, yaitu
pejabat dan orang kaya atau pengusaha.
“Jadi kalau kita lihat dalam
acara-acara seprti ini dua saja yang dihormati, pertama pejabat dan kedua orang
kaya atau pengusaha,” kata Refly.
Ia pun menyindir posisi yang
Anies rasakan. Ia menyebut momen tak diajak berfoto itu sebagai proses berlatih
menjadi rendah hati.
“Jadi anggap saja ini adalah
latihan untuk berendah hati, bahwa kita itu bukan siapa-siapa, walaupun teori
kedaulatan mengatakan rakyat berdaulat, tapi kalau acara seperti ini rakyat
bukan siapa-siapa, itu acara untuk orang hebat,” bebernya.
“Dalam pernikahan seperti ini
paling pusing kalau kita memperlakukan tamu yang dianggap orang hebat, kalau
dianggap orang biasa tersinggung, kalau khusus yang tersinggung yang lainnya,”
pungkasnya. (kontenjatim)