SANCAnews.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampil di salah satu Forum KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G-20 di Provinsi Bali. Demokrat memuji.

 

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, tampilnya Anies sebagai pembicara membuktikan kapasitas dan kompetensinya yang diakui di internasional.

 

"Ya itu adalah pengakuan Bloomberg forum menurut saya pengakuan dunia, bahwa ada pemimpin daerah yang berhasil," ucap Herman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/11).

 

Herman mengatakan, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil telah membuktikan kemampuan mereka di tingkat internasional sebagai kepala daerah yang mempunyai kontribusi dalam perbaikan lingkungan.

 

"Ada mas Anies Baswedan ada pak Ridwan Kamil, ini adalah pemimpin daerah yang dianggap mampu untuk bisa berkontribusi apalagi terhadap memperbaiki lingkungan sekitarnya," kata dia.

 

"Bagaimana mengurangi emisi gas, membangun dengan yang berwawasan lingkungan ya ini merupakan pengakuan bangsa-bangsa lain terhadap kinerja pimpinan daerah," tandas Herman.

 

Adapun, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diundang panitia untuk menjadi salah satu pembicara dalam acara G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (12/11/2022).

 

Anies diminta panitia untuk menjadi salah satu narasumber terkait kepemimpinannya di Provinsi DKI Jakarta, khususnya terkait pengendalian emisi karbon.

 

"Sebuah kehormatan diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali,” kata Anies melalui akun Instagram, @aniesbaswedan Selasa (15/11/2022).

 

Anies menilai Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen pada tahun 2020. Menurutnya, angka itu bahkan melampaui target penurunan 30 persen pada 2030. Dia mengatakan, pencapaian luar biasa di Jakarta dimungkinkan berkat tiga prinsip yang selalu dipegangnya.

 

"1. Selesaikan dari akar masalahnya: mengubah kota yang tadinya car oriented development menjadi transit oriented development. 2. kolaborasi adalah kunci: kami berkolaborasi dengan berbagai organisasi, pemangku kepentingan, dan mengajak warga kota terlibat juga. 3. Evidence-based policy: pengambilan kebijakan harus selalu berdasarkan pada data dan ilmu pengetahuan," tulis Anies. (kumparan)

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.