SANCAnews.id – Ditemukannya jenazah di kantor DPC PDIP Kuningan,
Jawa Barat sempat membuat geger warga sekitar lokasi.
Pria tersebut adalah Tata Ruswata
(49), warga Desa Kutaraja, Kecamatan Maleber, kader dan pengawal kantor DPC
PDIP Kuningan.
Apa yang menyebabkan dia
meninggal dunia di dalam kantor dengan posisi tertelungkup, kepala di kursi dan
badannya berada di lantai?
Setelah dilakukan pemeriksaan,
Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Muhammad Hafid Firmansyah, memberikan penjelasan
soal penyebab kematian kader PDIP Kuningan itu..
"Korban meninggal murni
akibat penyakit di deritanya.
Pemeriksaan terhadap jasad korban, petugas dan tim medis, tidak
menemukan bekas atau tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban," kata AKP
Muhammad Hafid Firmansyah kepada Tribunjabar.id, Selasa (22/11/2022).
Setelah pemeriksaan pada jasad
korban di Rumah Sakit 45 Kuningan, kata Kasat Reskrim, korban diserahkan kepada
pihak keluarga.
"Sesuai dilakukan
pemeriksaan di RS 45 Kuningan dan usai mendapat pemulasara, korban
diserahterimakan kepada pihak keluarga," katanya.
Jasad pria yang diketahui bernama
Tata Ruswata (49) awal diketahui meninggal di kantor DPC PDIP Kuningan itu oleh
salah seorang kader sekaligus penjaga kantor parpol setempat.
"Awal mengetahui Tata
meninggal. Pagi tadi sekitar jam 8 an, saya ke sini untuk biasa bersih - bersih
kantor. Namun, ketika sudah di kantor, saya ketuk - ketuk pintu sembari ngomong
bangun - bangun sudah siang, tidak ada yang nyaut," kata Anton yang
diketahui kader PDIP sekaligus penjaga staf kantor setempat, Selasa
(22/11/2022).
Akibat penasaran dan tidak ada
sahutan dari dalam kantor, Anton mengaku berinisiatif naik jendela untuk
mengintip keadaan dalam kantor tersebut. Saat melihat kedalam, posisi jasad itu
tidak jauh dengan foto yang menyebar.
"Saat naik jendela dan
melihat Tata, saya terus nyautin dia. Putus asa dan ada rasa khawatir, karena
posisi Tata sama dengan yang di foto menyebar. Saya ke Pak RT dan menceritakan
keadaan, saat bercerita ke Pak RT di warung tadi, kebetulan ada orang
berseragam polisi. Dari situ, kami ke kembali ke kantor," kata Anton.
Tiba kembali di kantor PDIP,
Anton bareng Ketua RT dan salah seorang anggota polisi tadi. Berusaha buka
paksa pintu kantor hingga melihat sosok jasad.
"Nah, pada saat melihat
jasad. Kok di bagian punggungnya gak bergerak - gerak. Jangan - jangan sudah
mati, dari situ saya lapor ke Pak Tresnadi dan Supriatna. Pada saat bersamaan
tadi, saya disuruh dia dan jangan merubah keadaan kursi dan barang di dalam
tadi, oleh Pak RT dan Pak Polisi," katanya.
"Saya tadi lemas, dan
langsung ngomong Inna ilaihi Raji'un. Bener saja, Tata meninggal dan itu
dipastikan oleh Pak Tresnadi (Bendahara DPC PDIP) setelah melihat CCTV. Ya,
lemesnya itu kemarin sore kita masih ngobrol dan ia mengeluhkan kondisi
kesehatannya," katanya.
Berdasarkan CCTV, Tata meninggal
pada pukul 1 dini hari. "Tata meninggal Jam 1 dini hari dengan posisi
seperti tadi. Selain itu, kondisi jasadnya juga kata kaku begitu,"
katanya.
Tata Sosok Senang Membantu
Sosok Tata Ruswata dikenal
sebagai sosok yang baih sehingga membuat teman-temannya merasa kehilangan.
"Almarhum orang baik, dia
sering bantu siapa saja. Nih, kalau ada kegiatan partai. Dia tidak mau diam dan
suka bekerja sesuai kemampuan, entah memarkirkan kendaraan, menyapu dan
membersihkannya," katanya.
Militansi almarhum saat pesta
demokrasi, kata Anton mengaku bahwa sosoknya sangat lantang menyeruakan
kebesaran partai. Hal itu dibuktikan dengan aksi selebrasi almarhum demi
kebesaran partai.
"Ya, almarhum sangat
totalitas di partai. Nih, kalau kampanye itu almarhum suka unik dengan gayanya.
Kebiasaan unik itu suka menata rambutnya, entah nomor urut atau lambang
partai," katanya.
Terlepas dengan kepribadian
almarhum yang baik, Anton menceritakan saat kejadian tadi langsung di tangani
aparat Polsek dan Tim Inafis dari Polres Kuningan.
"Ya, untuk sosok almarhum
tadi di tangani kepolisian hingga jenazah di serahterimakan kepada
keluarga," katanya.
Sebelumnya, korban ditemukan
meninggal di Kantor DPC PDIP Kuningan sekitar jam 09.00 WIB. Akhirnya diketahui
identitas lengkap korban, hal itu setelah sebelumnya mendapat penanganan
langsung dari kepolisian Sektor Kuningan yang di susul Tim Inafis Polres
Kuningan.
"Untuk korban berdasarkan
kartu tanda penduduk itu, atas nama Tata Ruswata (49). Korban merupakan penjaga
kantor DPC PDIP," kata Kapolsek Kuningan, Kompol Sunarko saat memberikan
keterangan kepada TribunCirebon.com, Selasa (22/11/2022).
Korban yang diketahui tak
bernyawa dengan posisi tergelatak itu merupakan, warga Desa Kutaraja, Kecamatan
Maleber.
"Korban warga Kutaraja dan
awal diketahui korban meninggal dengan posisi tadi. Itu pertama diketahui boleh
Anton dan Supriatna, yang merupakan anggota PDIP," katanya.
Mengenai dugaan kematian korban,
kata Kompol Sunarko mengungkap bahwa kematian korban akibat penyakit penyerta
yang diderita hingga terjadi serangan jantung. Karena hari sebelumnya korban
mengeluhkan dengan kondisi kesehatan badannya kepada Anton.
"Keluhan itu terjadi hari
Senin (21/11/2022) sekitar jam 3 sore, kepada Anton dan sejumlah warga di
kantor DPC PDIP. Kemungkinan kematian korban itu akibat serangan jantung,"
katanya.
Diketahui sebelumnya, muncul
kabar mengejutkan menghebohkan warga di Kuningan. Hal itu setelah sebelumnya
beredar foto penemuan sesosok mayat di kantor DPC PDIP Kuningan.
Teramati dalam foto penemuan
mayat, korban terlihat dalam posisi telungkup tanpa menggunakan pakaian. Selain
itu, posisi separuh badan korban telentang dengan setengah kepala berada di
kursi dalam ruang kantor tersebut. (tribunnews)