SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto yang membahas tentang potensi pangan Indonesia di
Global Food Security Forum.
Prabowo Subianto menyebutkan
bahwa strategi lumbung pangan atau food estate yang ia inisiasi bisa
menyediakan pangan untuk 8 miliar orang di dunia.
Rocky Gerung menilai hal ini
telah terlihat sejak kampanye 2019, bahwa Prabowo Subianto telah menaruh
perhatian lebih pada sektor pertanian.
"Saya tahu jalan pikiran itu
dari buku kampanye Pak Prabowo 2019, pertanian kita dijadikan sumbu dari
politik pemerintahan Pak Prabowo kalau dia terpilih," ujar Rocky Gerung.
Namun, sekarang Prabowo Subianto
telah memperluasnya, dengan menyebut bahwa strategi food estate bertujuan untuk
menjaga ketahanan pangan dunia.
"Tapi sekarang kemudian dia
perluas, diglorifikasi seolah-olah Indonesia betul-betul di dalam paket
kepemimpinan Pak Prabowo nanti akan ada lahan yang bisa memberi makan 8 miliar
orang tuh," bebernya.
Menurut Rocky, Prabowo
menyampaikan bahwa food estate bisa berkontribusi besar bagi pangan dunia,
dalam rangka memberi tahu bahwa saat ia memenangkan Pilpres 2024, hal tersebut
akan terjadi.
"Kan Pak Prabowo mengucapkan
itu di dalam proyeksi buat dia akan jadi presiden, kan itu intinya,"
ujarnya dikutip dari YouTube FORUM NEWS NETWORK, Selasa (22/11).
Prabowo merasa harus memamerkan
potensi pertanian di Indonesia, namun ia seakan lupa tentang hasil penelitian
Greenpeace terkait konflik agraria.
"Jadi sekali lagi tentu dia
musti pamerkan potensi itu ke negara-negara yang ada di Bali hari ini, tetapi
kita jangan lupa ada bagian juga yang di riset oleh dunia internasional,"
ujarnya.
"Greenpeace misalnya,
tentang kerusakan lingkungan, juga orang tahu bahwa konflik agraria itu tinggi
sekali di Indonesia," lanjut Rocky Gerung.
Salah satu penyebab konflif
agraria di Indonesia yaitu pemaksaan lahan untuk lumbung pangan, dan Komnas HAM
tengah fokus untuk menghentikannya.
"Komnas HAM barusan
memutuskan bahwa salah satu agenda utama dia adalah menyelesaikan konflik agraria
yang ada di setiap daerah dan itu juga akibat dari pemaksaan food estate,"
tandas Rocky. (wartaekonomi)