SANCAnews.id – Anies Baswedan mengungkapkan rasa syukurnya mendapat
dukungan sebagai capres Partai NasDem. Jalan pilihan ini diandaikan sebagai
perjalanan mendaki menuju puncak.
“Hari ini saya merasa mendapat
kehormatan bisa hadir sebagai capres dari Partai NasDem. Saya bersyukur karena
bapak ketum Bang Surya Paloh memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa.
Kalau lewat sebuah perjalanan ada jalan yang datar, ada jalan yang menurun dan
ada jalan yang mendaki. Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang
datar dan menurun, tapi jalan itu tidak pernah mengantarkan pada puncak mana
pun,” kata Anies Baswedan dalam sambutan HUT ke-11 Partai NasDem dikutip dari
YouTube Partai NasDem, Jumat, 11 November.
Bila memilih jalan mendaki sambung
Anies di depan pengurus dan kader NasDem, kondisinya gelap tanpa tahu kepastian
ujung dari perjalanan.
“Tapi kita tahu jalan mendaki
mengantar ke puncak baru, NasDem memilih jalan mendaki,” ujar Anies.
“Saya mendapat kehormatan untuk
bisa berjalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang
mungkin belum ada peta rutenya, tapi perjalanan ini akan dicatat sejarah
Republik Indonesia,” tutur Anies.
Sementara itu, Ketum NasDem Surya
Paloh menegaskan posisi partainya sebagai koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf
Amin. Paloh menyebut ada pihak tertentu sengaja membuat isu renggangnya
hubungan karena semangat Asal Bapak Senang (ABS).
“Satu yang diperlukan, jaga
seorang Jokowi sebagai presiden dari pemikiran dan semangat ABS terhadap
dirinya. NasDem ingin menekankan ini, dia ingin tetap sebagai seorang sahabat
sejati dalam suka dan duka Presiden Jokowi,” kata Paloh.
Dipilihnya Anies Baswedan sebagai
capres ditegaskan Paloh demi melanjutkan upaya pembangunan yang sudah dibangun
Jokowi. Karena itu, bagi Paloh semestinya tak ada soal antara posisi NasDem di
pemerintahan dengan deklarasi capres Anies Baswedan.
“Kalau ini diputar sedemikian
rupa, ada upaya sistemik menjegal kepemimpinan pembangunan, yang paling siap
berhadapan adalah NasDem. Semoga klarifikasi ini memberikan kejelasan kepada
kita semua. Kita tetap barisan koalisi pemerintahan, bukan lip service,
pragmatis. Kita punya dignity, pride, kita punya keyakinan diri. Sekarang
terserah bola ini ada di tangan Presiden Jokowi,” tutur Paloh. (voi)