SANCAnews.id – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan
bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini belum mengucapkan selamat
ulang tahun ke Nasdem yang berulang tahun pada hari ini.
Pasalnya, video ucapan ulang
tahun dari Jokowi yang direncanakan diputar di acara HUT ke-11 Nasdem hari ini
tak kunjung diputar.
Awalnya, Paloh meminta awak media
untuk bertanya langsung kepada Jokowi kenapa kader PDI-P tersebut tidak
mengirim video ucapan ulang tahun.
"Ah, tanya sama Pak
Jokowi-lah, masa tanya sama Nasdem," ujar Paloh.
Kemudian, Paloh mengatakan, jika
Jokowi mengirim video ucapan ulang tahun untuk Nasdem maka itu adalah hal yang
bagus.
Namun, jika ternyata Jokowi tak
kunjung mengirim video, Paloh menyebut Presiden sedang sibuk.
"Kenapa Pak Jokowi enggak
kirim video? Ini kan hari ulang tahun Nasdem, mau dikirim video, ah itu bagus.
Kalau enggak dikirim video, mungkin karena kesibukan," tutur Paloh.
Sementara itu, kata dia, Jokowi
juga belum mengucapkan selamat ulang tahun Partai Nasdem kepada Paloh secara
pribadi.
Paloh tetap berharap Jokowi
mengirim ucapan ulang tahun yang ke-11 Nasdem.
"Ah, jujur saja. Pak Jokowi
belum sempat mengucapkan itu. Ya mudah-mudahan akan, tidak lama. Kita pahami
kesibukan beliau," imbuh dia.
Paloh jawab isu keretakan hubungan dengan Jokowi
Sebelumnya, Surya Paloh
membeberkan jawaban terkait isu keretakan hubungan dengan Presiden Joko Widodo
(Jokowi).
Paloh juga mengungkap status
Nasdem di dalam koalisi pemerintahan Jokowi usai mencalonkan Anies Baswedan
sebagai calon presiden (capres).
Hal tersebut Paloh sampaikan saat
memberi sambutan dalam acara hari ulang tahun (HUT) Nasdem ke-11 di JCC,
Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
"Ada yang menyatakan ke
saya, 'Apa hubungan Bung Surya dengan Jokowi retak? Apa memang Nasdem bukan
koalisi pemerintah?' Ini pertanyaan-pertanyaan. Kita ingin beri jawaban lip
service atau kejujuran hati? Nah, kalau beri jawaban lip service, beda dengan
kejujuran hati. Berilah jawaban jujur," ujar Paloh.
Paloh menjelaskan, sampai saat
ini dirinya masih menganggap Jokowi sebagai Presiden Partai Nasdem.
Dia menyebut Jokowi sebagai
sahabatnya.
"Jawaban jujur adalah saya
masih anggap Presiden Jokowi adalah Presiden Partai Nasdem. Presiden Jokowi
sahabat yang saya harapkan. Konsisten dalam jaga terminologi arti sesungguhnya
dari persahabatan. Persahabatan dalam terminologi yang kita pahami adalah
menerima segala kekurangan dan kelebihan sahabat," tuturnya.
Kemudian, Paloh membeberkan
Nasdem masih yakin berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi sampai
saat ini.
Paloh curiga ada pihak-pihak yang
mencoba merusak hubungan antara Nasdem dan Jokowi dengan cara melakukan framing
bahwa Jokowi tidak mau dengan Nasdem.
"Jadi kalau ada yang coba
mengusik, mem-framing kita, Jokowi 'emoh' pada Nasdem, itulah frame yang
dilakukan Jokowi itu tak suka Nasdem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang
dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga
sedemikian rupa," kata Paloh.
"Sampai hari ini, saya
katakan, kita tetap menunjukkan upaya-upaya kita memberikan dukungan yang
sepenuhnya untuk keberhasilan jalannya roda administrasi pemerintahan
kepemimpinan Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatan beliau,"
sambungnya. (kompas)