SANCAnews.id – Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyoroti Pj
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang melanjutkan program pembuatan sumur
resapan pada 2023.
Hal tersebut ditanggapi Lukman
Simandjuntak melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Lukman
Simandjuntak mengungkapkan bahwa pos pengaduan di balai kota sempat dijadikan
sebagai ajang pelatihan aplikasi JAKI oleh Heru Budi.
Lukman Simandjuntak juga
mempertanyakan sosok yang kerap mengejek soal hilangnya beberapa program era
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat digantikan Heru Budi.
"Pos pengaduan malah jadi
ajang pelatihan JAKI oleh Budi, Formula E dilanjutkan Budi, lalu skr Budi juga
meneruskan pembangunan sumur resapan. Ha ha mana tuh yg setiap hari mengejek
hilangnya pos pengaduan, Formula E dan sumur resapan?," ujar Lukman
Simandjuntak melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (18/11).
Sementara itu, diketahui bahwa
nantinya pembangunan sumur resapan bukan difokuskan untuk penanggulangan
banjir, melainkan untuk kegiatan konservasi air tanah.
Hal tersebut seperti yang
ditegaskan Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi.
"Sumur resapan lebih ke arah
konservasi air tanah ya. Walaupun nanti ada untuk menyelesaikan genangan ya itu
memang mengurangilah dampak," ungkap Dudi Gardesi dikutip dari Detik.
Dudi menyampaikan, sejak awal,
tujuan utama dibangunnya sumur resapan untuk kegiatan konservasi air tanah.
Meskipun, keberadaan sumur resapan bisa mengurangi genangan air.
"Sumur resapan tujuan
utamanya melakukan konservasi, dari dulu seperti itu, untuk recharge air tanah,
tujuan utamanya. Cuma di beberapa titik yang langganan genangan itu ada yang
efektif kita lakukan dengan sumur resapan, di mana sumur resapan nya itu sampai
ke titik lapisan pasir di bawahnya, sehingga daya serapnya bagus,"
paparnya. (wartaekonomi).