SANCAnews.id – Kisah pilu dialami sebuah pabrik pembuat mesin alat
sistem pertanian atau Alsintan didaerah Milir, Madiun Jawa Timur yang merasa di
PHP Presiden Jokowi selama 7 tahun atas order hantu 1000 mesin Alsintan.
Cerita tersebut dibagikan dalam
sebuah Tread di twitter oleh @her_alone akun tersebut mengaku saat itu pemerintan
memerlukan mesin pertanian sebanyak 60 ribu buah.
Saat itu pemimpin pabrik hanya
menyanggupi jika dalam setahun pabrik hanya mampu memproduksi 200 buah mesin
Alsintan.
Namun Presiden Jokowi yang saat
itu hadir di pabrik menyatakan bahwa jumlah 200 itu kurang dan butuh 1000 buah
pertahun.
"Alkisah Presiden @jokowi
hadir dipabrik peralatan pertanian kami di Mlilir Madiun. Atas info Mentri
Pertanian saat itu Amran, beliau mengatakan bahwa pemerintah memerlukan sekitar
60rb alsintan pemanen padi. Lalu menanyakan kemampuan produksi kami" cuit
@her_alone.
"Pemimpin pabrik
@KyaiMblebes menjawab setahun mampu menyiapkan 200 buah mesin. Presiden
mengatakan "Kurang, bisa 1000 buah?". Kami jawab, bahwa permodalan
kami terbatas. Lalu Presiden bertanya kepada pakde Soekarwo (Gub.Jatim &
Komut Bank Jatim), serta pejabat Bank yg hadir" sambung @her_alone.
Mendapat kesempatan tersebut,
meski tanpa surat kontrak dan perjanjian tertulis pihak pabrik langsung tancap
gas untuk membuat 1000 buah Alsintan orderan presiden Jokowi.
Namun siapa sangka dalam
perjalanannya saat pihak pabrik bekerja keras untuk memenuhi
"orderan" Persiden tersebut tanda-tanda pembelian dari pemerintah tak
kunjung datang.
"Beliau minta Bank untuk
bantu membiayai. Pendek cerita akhirnya pabrik kami bekerja keras memproduksi
1000 mesin sesuai permintaan presiden. Sepanjang perjalanan produksi, tanda2
pembelian oleh pemerintah seperti diliputi kabut tebal. @KyaiMblebes mondar mandir
ke Deptan" lanjut @her_alone dalam utasnya.
"Bahkan bawa surat dan
datang sendiri ke istana, yg hasilnya hanya selembar surat Setneg. Saat membawa
surat Setneg ke Menteri Arman, dijawab tdk ada uang. Dilapangan, barang impor
masih datang, artinya masih dibeli. Tahun berganti, Stok mesin dan berbagai
komponen menumpuk" keluh @her_alone.
Dalam prosesnya perusahaan yang
terus mengangsur ke pihak bank dan terhimpit beban gajih karyawan pesanan dari
pemerintah tak kunjung datang.
Perusahan berusaha sekuat tenaga
untuk tidak melakukan PHK terhdap para karyawan dan mencoba berbagai cara agar
perusahaan tetap bertahan.
"Sementara perusahaan harus
terus mengangsur hutang ke Bank, dan menggaji karyawan kan? Nilai uang
"berhenti" perusahaan berupa berbagai stok saat ini lebih dari 30
milyar. Saya terus minta @KyaiMblebes untuk sekuat mungkin tidak melakukan PHK
karyawan" cecar #her_alnone.
Sampai saat ini mereka masih
menagih dan mempertanyakan komitmen presiden Jokowi yang tak kunjung datang.
"Banyak ayat, banyak petuah
sesepuh, banyak nalar yg mengatakan bahwa Janji Haruslah Ditepati, krn hal itu
bagian dari ciri orang beriman. Kisah ini berawal dari kehadiran Presiden
@jokowi pada tgl 6 Maret 2015 dipabrik kami. Tujuh tahun kami MENPERTANYAKAN
JANJI" pungkas @her_alone. (fajarnusa)