SANCAnews.id – Pegiat sejarah, Mazzini GSP, mengomentari acara
'Nusantara Bersatu' yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai
pembicara dan ribuan relawannya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu
(26/11/2022).
Mazzini merasa aneh dengan acara
tersebut, karena menurutnya, Presiden Jokowi yang yang sudah menjabat dua
periode tidak kunjung membubarkan para relawannya. Padahal, lanjut dia, para
relawan dibubarkan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) berakhir.
"Keanehan yg jarang dianggap
aneh, malah dinormalisasi. Sudah jadi presiden 2 periode tapi gak pernah
membubarkan relawannya saat pemilu dulu. Aneh sih presiden masa jabatan aktif
ngumpulin relawan pemilu pas dulu, padahal di mana-mana relawan pemilu kalau
pemilu lewat ya bubarin," tulis Mazzini di akun Twitternya yang dikutip
Populis.id, Sabtu (26/11/2022).
Dia menjelaskan, tujuan relawan
dibubarkan setelah Pemilu agar pemimpin terpilih menjadi milik seluruh rakyat,
termasuk orang yang tidak memilihnya saat itu.
"Paham sih, relawan itu
tetap beliau pertahankan, karena dia (Presiden Jokowi) bukan ketua umum di
partai, kalau untuk antisipasi tekanan partai, masih oke," katanya.
"Tapi kalau relawan tadi
dipakai lagi untuk mobilisasi dukungan massa terkait keputusan yg kontroversial
atau digunakan lagi dalam pilkada yg diikuti anggota keluarga dan akhirnya
dipakai untuk pemilu seterusnya, ya aneh," lanjut Maziini.
Ia pun berseloroh, agar membuat
partai baru kemudian relawan tersebut jadi bagian dari pengurunya.
"Mending sekalian bikin partai baru, itu relawan jadikan pengurus partai
barunya, jadi afdol secara politik," jelasnya.
Sebagai informasi, acara yang
diberi nama Nusantara Bersatu ini merupakan realisasi dari janji Presiden
Jokowi kepada sejumlah kelompok relawan dalam acara Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) pada Mei lalu. Presiden Jokowi sempat
berjanji akan menggelar pertemuan dengan seluruh kelompok relawan pada akhir
tahun ini. (populis).