SANCAnews.id – Kritik terhadap pembangunan light rail transit atau
LRT di Palembang semakin gencar setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara
blak-blakan menyebut proyek itu salah perencanaan.
Kang Emil, sapaan akrabnya sepat
mengkritik bahwa ada kegagalan dalam mengambil keputusan dalam pembangunan LRT
Palembang.
"Saya kasih tau kegagalan
decision Rp 9 triliun itu LRT Palembang. Decision based-nya political decision,
not planning decision. Ini karena mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari
Palembang ke Jakabaring," ujarnya di Fablab Correctio Jababeka, Cikarang,
Jumat lalu (21/10).
Menurutnya, kala itu dia sudah
mengkritik pembangunan LRT karena belum dibutuhkan untuk masyarakat setempat.
Hanya saja, kritiknya itu kalah dengan opini politik untuk menyukseskan Asian
Games yang kuat.
"Nah, sekarang apa yang
terjadi? Nggak ada penumpangnya, itu Rp 9 triliun," ujarnya.
Kritik tajam turut disampaikan
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman. Dia bertanya-tanya
tentang efektivitas penggelontoran dana sebesar Rp 9,1 triliun tersebut.
“Kalau tidak ada penumpang, untuk
apa dibangun? Bukan kah proyek itu dibuat untuk mengatasi masalah rakyat?”
tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (23/10).
Menurutnya, Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) perlu turun tangan mengatasi masalah ini. Sebab, proyek yang
dibangun tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat
“Gatal di kaki, garuk di kepala?
Jika lain gatal lain garuk, maka patut diduga ada unsur korupsi dalam
pengerjaan proyek itu. Ayo KPK, datanglah!” tutupnya. (rmol)