SANCAnews.id – Kabar diciduknya seorang
pengunggah video yang menggambarkan peristiwa mengerikan di pintu 13 Stadion
Kanjuruhan saat terjadinya peristiwa tersebut pada Sabtu (1/10/2022) malam
lalu, ternyata benar adanya.
Bahkan, handphone miliknya
dirampas dan akun TikTok tempatnya mengunggah video tersebut dihapus.
Sekjen KontraS Andi Irfan
membenarkan adanya pencidukan tersebut oleh polisi yang tak mengenakan seragam
saat si pengunggah tersebut di tempatnya bekerja di Stasiun Malang Kota Baru.
"HP-nya masih dirampas
sampai sekarang, lumayan iPhone 11. Akunnya (TikTok) juga dihapus. Bukan hanya
videonya saja," ucapnya seperti dikutip Times Indonesia-jaringan Suara.com
pada Kamis (6/10/2022).
Ia mengemukakan, KontraS menerima
laporan dari pengunggah video tersebut yang mendatangi posko pada Rabu
(5/10/2022).
"Mas nya upload di TikTok
itu melapor langsung ke kita," ujarnya.
Andi menceritakan detail
kronologi penangkapan tersebut. Awal mula pada Senin (3/10/2022), pemilik akun
TikTok tersebut didatangi polisi di tempat lokasi kerja, tepatnya sebelum makan
siang. Pengunggah video tersebut tak menyangka akan dibawa oleh polisi ke
Polres Malang.
Namun, penangkapan tersebut tak
ada unsur intimidasi apapun.
"Dia tidak menyangka kalau
itu polisi. Dikira teman suporter biasa, terus akrab. Tidak ada intimidasi
selama perjalanan menuju Polres Malang. Diajak makan, guyon, secara verbal.
Tidak ada intimidasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sang pemilik akun
TikTok tersebut kemudian dimintai keterangan. Beberapa pertanyaan diajukan
pihak kepolisian, seperti kebenaran upload video tersebut, lalu ditanya soal
kronologi seputar uploadan video tersebut.
"Di Polres di proses sampai
jam 19.00 malam. Dia ini kategori saksi langsung dari peristiwa di gate 13. Dia
memvideokan tempat lokasi dia itu. Terus diupload, sempat ditanyakan kronologi
kejadian yang ada. Dia menjawab seperti apa yang dia rasakan," bebernya.
Yang bersangkutan kemudia
dilepaskan dan dikembalikan ke rumahnya, namun ponsel miliknya tidak
dikembalikan kepolisian hingga saat ini. Pun termasuk akun TikTok-nya telah
dihapus pihak kepolisian.
Sebelumnya diberitakn, pemilik
akun @kelpinbotem dikabarkan menghilang usai mengunggah video peristiwa
mengerikan di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Dalam unggahan video tersebut,
memperlihatkan betapa mencekammnya ratusan Aremania yang terkunci di gate 13
ditengah kepungan asap.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Kelpin diamankan untuk menjadi saksi dari 29 orang yang diperiksa penyidik.
"Yang merekam itu (Kelpin,
red) sekarang dijadikan saksi oleh penyidik," kata Dedi di Mapolres
Malang, Selasa (4/10/2022).
“Tidak ada, tidak ada,” ditemui
awak media di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Selasa (4/10/ 2022).
"Sudah dipulangkan,"
katanya usai mendapat penjelasan dari Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal
Nico Afinta.
Sebelumnya, beredar kabar seorang
warga Kota Malang berinisial K diculik pihak kepolisian beredar viral di media
sosial. Penyebabnya, lantaran unggahan video yang merekam detik-detik Aremania
terjebak di pintu stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang.
Melansir unggahan akun Instagram
@kolektifa, disebutkan bahwa K akan diundang Mata Najwa sebagai narasumber
tragedi Kanjuruhan.
"Tahu video yang tak share
kemarin kan video Tik tok Kelpinbotem
yang nunjukin kalau pintu terkunci dari luar saat gas air mata mengepul
di Tribun. Kelvin diundang Mata Najwa ke Jakarta untuk memberikan kesaksian dan
harusnya berangkat siang ini tapi nahas waktu di stasiun dia diculik Intel dari
oknum aparat dan akhirnya gagal berangkat. banyak saksinya orang di stasiun.
mohon doanya semua agar Kelpin selamat," tulis keterangan unggahan
tersebut.
"Fyi akun Kelvin sudah tidak
dapat ditemukan tapi vt nya banyak direpost orang di TikTok. kalau nggak salah
kok main culik-culikan segala sih pak,"
Masih dalam unggahan tersebut,
Zen RS selaku jajaran redaksi Mata Najwa mengatakan bahwa pihaknya tidak
mengundang yang bersangkutan.
"Setelah cek ke internal
tidak atau belum ada komunikasi atau undangan dari tim kami kepada saudara
Kelvin saya sudah cek ke berbagai desk (Mata Najwa, tim daily sampai tim
investigasi) mudah-mudahan tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja
Amin," tulis Zen RS.
Masih unggahan tersebut, K
disebutkan telah kembali dengan selamat dan ternyata dibawa ke Polresta Malang
Kota. Hal itu berdasarkan keterangan kerabat.
Sementara itu, Juru bicara Daerah
Operasional (Daop) 8 Surabaya PT KAI, Luqman Arif mengatakan bahwa Kelpin
memang sempat dibawa pihak kepolisian. Diketahui, Kelpin merupakan pegawai di
Stasiun Malang Kota Baru.
"Barusan dapat kabar, memang
kemarin dimintai keterangan di polres dan sekitar pukul 18.00 disuruh
balik," ujar Luqman dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat. (suara)