SANCAnews.id – Nilai tukar atau kurs
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berangsur anjlok karena kenaikan suku
bunga The FED yang terpengaruh kondisi perekonomian global terjadi resesi.
Imbas dari
kebijakan ekonomi negeri Paman sam tersebut diramal tak sesuai dengan asumsi
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang dituangkan ke dalam
Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) Tahun 2022.
Managing
Director Political Economic and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan
memprediksi, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ke depan akan semakin
merosot dari yang sekarang sudah berada di angka hampir 16 ribu per dolar
Amerika Serikat, mengingat kondisi perekonomian global yang tak menentu.
"Kalau
rupiah bisa sampai Rp 17 ribu, Rp 18 ribu, Rp 20 ribu itu akan terjadi
chaos," ujar Anthony kepada wartawan, Senin (24/10).
Dia menyarankan
pemerintah Indonesia untuk menahan laju inflasi yang bisa dipengaruhi oleh
lonjakankurs rupaih terhadap dolar Amerika Serikat ini.
Cara praktis
untuk menjaga laju inflasi, lanjut Anthony, adalah dengan memperoleh bantuan
dari luar negeri untuk menjaga nilai tukar rupiah bisa tertahan di bawah Rp 15
ribu per dolar Amerika Serikat.
"Kalau itu
tidak terjadi, kita akan seperti Sri Lanka, seperti Argentina, seperti Turki
dengan mata uangnya begitu melemah," kata Anthony.
"Jadi ini
masalah utama, bahwa bagaimana kita bisa mempertahankan ekonomi ini, semua
ekonomi, krisis ekonomi yang berawal dari nilai tukar," tambahnya.
Di samping itu,
Anthony menyebutkan faktor lain yang bisa membuat Indonesia masuk ke dalam
lubang resesi adalah mandeknya investasi asing, meski hal tersebut tidak selalu
menjawab tantangan resesi yang terjadi saat ini.
"Di luar
negeri masih terjadi resesi, tidak ada uang mengalir ke sini (Indonesia),"
kata dia.
Maka dari itu,
Anthony mendorong Presiden Joko Widodo untuk melakukan pendekatan untuk bisa
memperoleh aliran dana dari Asian Development Bank (ADB).
"Yang bisa membantu adalah itu multilateral salah satunya Asian Develepment Bank, nah itu yang bisa membantu untuk memberikan pinjaman," tutupnya. (rmol)