SANCAnews.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
menemukan banyak cerita dan bukti kondisi jenazah Aremania yang tewas di
Stadion Kanjuruhan, Malang. Fakta itu dilihat langsung oleh Komnas HAM saat
menyambangi lokasi pada Senin (3/10/2022) kemarin.
Komisioner Komnas HAM Choirul
Anam mengatakan, fakta itu menjadi catatan penting Komnas HAM dalam menyelidiki
kasus tewasnya 125 suporter klub Arema Malang itu. Tercatat ada dua catatan
penting dari hasil temuan sementara Komnas HAM.
Pertama, catatan terkait kondisi
jenazah Aremania. Menurut dia, kondisi beberapa jenazah ditemukan dalam keadaan
wajah membiru.
"Beberapa catatan penting
yang kami dapatkan. Pertama adalah kondisi jenazahnya mukanya biru. Banyak yang
mukanya biru," kata Choirul Anam dalam keterangannya yang diunggah di
channel YouTube Komnas HAM, Rabu (5/10/2022).
Dia menegaskan, kondisi beberapa
jenazah itu sangat mengerikan. Sebab, kemungkinan besar membiru akibat
kekurangan oksigen dan kebanyakan menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh
aparat kepolisian.
"Ini menunjukkan kemungkinan
besar kekurangan oksigen karena juga gas air mata, jadi mukanya biru. Terus ada
yang matanya merah, keluar busa dari mulutnya," jelas dia.
"Kondisi jenazahnya sendiri
secara fisik ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan yang menunjukkan
sebenarnya adanya kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian," sambung
Anam.
Selain itu, dia juga memastikan
jumlah jenazah lebih dari 125 orang sebagaimana data catatan pemerintah. Sebab,
ada juga jenazah yang langsung dibawa pulang keluarga sesaat setelah peristiwa
maut itu terjadi.
"Jadi jenazah ini angkanya
pasti akan bertambah dari 125 pasti akan bertambah terus. Sekarang emang
situasinya saat itu di hari H mulai Sabtu sampai Minggu pagi itu memang sangat
crowded, sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau
langsung dibawa pulang oleh anggota keluarganya," ungkapnya.
Dia menjelaskan, telah menemui
banyak pihak untuk menggali informasi. Mulai dari teman-teman Aremania yang
berhasil keluar dari kepungan asap gas air mata, relawan hingga keluarga
korban.
"Jadi teman-teman khususnya
keluarga dan teman-teman Aremania maupun relawan yang menangani jenazah
memberikan informasi terkait hal tersebut. Wajahnya bilang banyak biru,"
ujarnya.
Selain itu, dia juga mendapatkan
informasi terkait kondisi korban kekerasan yang dialami sebagian suporter.
Sebagian Aremania, kata dia, mengalami parah tulang dan luka-luka.
"Kondisi luka-luka ini
macam-macam kondisinya. Ada yang kaki patah, ada yang rahang patah, ada yang
memar dan lain sebagainya," ungkapnya.
Dia juga bertemu dengan salah
satu korban yang berhasil selamat. Salah satu korban yang berhasil ditemui
menunjukkan kondisi mata yang mengkhawatirkan.
"Kami bertemu dengan salah
satu korban yang kena peristiwa pada hari Sabtu, pada hari senin itu baru bisa
melihat. Sebelum itu enggak bisa melihat. Kalau dibuka matanya itu enggak bisa,
dadanya sesak, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh yang informasi yang
kami dapatkan dari ini pasti banyak," ungkapnya. (akurat)