SANCAnews.id – Investor diyakini tetap tidak akan memberikan
investasi, walaupun Presiden Joko Widodo sudah mengobral proyek Ibukota Negara
(IKN) Nusantara. Bahkan kini Presiden Jokowi dianggap sudah menjual tanah air
demi ambisi yang tidak jelas.
Direktur Gerakan Perubahan,
Muslim Arbi mengatakan, dunia akan menghadapi resesi, sehingga mustahil tidak
ada investor yang berinvestasi besar di IKN. Selain itu, Presiden Jokowi juga
memiliki track record banyak membangun infrastruktur yang tidak berfungsi di
kemudian hari.
"Mau IKN diobral berapapun
investor akan ogah. Apalagi proyek-proyek infrastruktur Jokowi banyak yang
mangkrak, merugi, dan prospek bisnisnya pasti merugi," ujar Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/10).
Apalagi kata Muslim, proyek
sejumlah bandara dan sejumlah jalan tol, dibangun dengan harga mahal, akan
tetapi dijual dengan diobral harga murah karena merugi.
"Itu akan menjadi catatan
hitam bagi investor untuk masuk lagi ke sini di era Jokowi. Termasuk MRT, LRT,
KCJB," kata Muslim.
“Jika diobral justru investor
makin tidak percaya, karena dianggap proyek murahan termasuk tawaran sampai
pengelolaan tanah 160 tahun oleh investor . Ini menjual Tanah Air, ini menjual
negara demi ambisi yang tidak jelas," pungkas Muslim. (*)