SANCAnews.id – Perbaikan jalan Provinsi di Kabupaten Sijunjung oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat yang menelan biaya lebih dari belasan miliar dengan menggunakan dana APBN masih dalam tahap pengerjaan. Namun, terlihat beton cor di bahu jalan sudah terlihat retak, Senen, (18 Okt 2022).



Menurut seorang pengguna jalan yang tidak disebutkan namanya yang melihat pembangunan jala tersebut, pengerjaannya dinilai sangat ceroboh dan tidak memikirkan kualitas melainkan hanya memikirkan kantong pribadi.


"Pengerjaan yang seperti ini sangat diharapkan Kajati Sumbar turun gunung demi tegaknya kebenaran dan keadilan. Pasalnya jika anggaran pembangunan yang sudah ditentukan tidak dilaksanakan dengan semestinya akan dipertanggung jawabkan di depan hukum," sebutnya dengan kesal.

 


Selanjutnya, beberapa hari lalu, Selasa (11 Oktober 2022) melalui Kepala PUPR Provinsi Sumbar beralamat di Jalan Taman Siswa No 1 Padang, pihaknya membenarkan dengan pesan singkat dari WA Era Sukma +62 812 6838 4xxx selaku Kadis Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumbar menyebut pekerjaan drainase di jalan Sumatera yang terletak di Kabupaten Sijunjung itu tidak mengakuinya, bahkan menuduh kepala Balai Provinsi, tulis ajudan Nirwan.


Baca : Pembangunan Drainase Jalan Lintas Provinsi Diduga Melenceng Dari Spek


Sebelum berita ini ditayangkan, beberapa hari lalu pada hari Minggu (10/9/2022) sempat dipertanyakan warga.


"PT. Citra Muda Noer Bersaudara sebagai pemenang tender dengan nilai kontrak miliaran dan partner konsultan dari PT.Tehnik Eksata diperkirakan bahwa pengecoran bahu jalan tidak akan bertahan lama," sebutnya.


Guna pengembangan lebih lanjut terhadap berita pengerjaan drainase menyangkut hajat orang banyak dan kemudian pihak media menemui kepala dinas balai provinsi untuk mencoba didatangi namun pihak satpam mengatakan bahwa kepala balai sedang keluar menuju Jakarta, Selasa (11 Oktober 2022).


Tidak berhenti sampai disitu dan tidak mengurangi itikad baik untuk melanjutkan konfirmasi mencoba kembali mendatangi kepala balai, namun satpam berusaha mencegah konfirmasi dengan dalih membuat janji dengan kepala balai jika ingin konfirmasi atau pertemuan dengan syarat meninggalkan nomor telepon atau kartu nama tamu, Senen (18 Okt 2022).


Entah apa yang terjadi?, menurut pantauan awak media sulit sekali bertemu pejabat  kepala balai dan sehingga terjadi perdebatan panjang karena di kantor satpam tidak ada buku tamu yang harus diisi tidak ada dimeja dan anehnya saat ditanya satpam hanya mengeluarkan selembar kertas untuk ditulis. (sanca/time)

Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.