SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menghadapi dinamika kinerja dan berbagai kritikan publik sejak didirikan 23 Desember 2003.

 

Dikatakan Pendiri Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi, KPK di awal dipandang biasa saja.

 

Lalu, menjadi besar ketika melakukan tindakan hukum pada Aulia Pohan, yang tidak lain besan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

 

"Awalnya KPK RI biasa-biasa saja. Setelah menjarakan besan presiden (kemudian) ditakuti," tulis Adhie di akun Twitter pribadinya, Kamis (20/10).

 

Kemudian, dikatakan Adhie, berbagai skandal yang muncul belakangan membuat KPK lunglai.

 

Mantan Jurubicara Presiden Abdurachman Wahid atau Gus Dur ini meyakini, pada masanya KPK bisa saja kembali berjaya.

 

Salah satu caranya, kata dia, KPK harus melanjutkan penyelidikan laporan dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun atas dugaan KKN dan TPPU dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep

 

"Bisa berjaya lagi jika KPK proses anak-anak presiden yang dilaporkan DR Ubedillah Badrun," katanya.

 

"Nanti (KPK) bisa bilang gini, 'jangankan cuma balon presiden, anak presiden saja gue tangkap!!'," pungkasnya. (rmol)

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.