SANCAnews.id – Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid
mengamini pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut syarat penting untuk
menjadi seseorang presiden Republik Indonesia harus berasal dari etnis Suku
Jawa. Selain itu, kata Jazilul, seorang calon presiden harus beragama Islam
"Jika kita melihat pada
Pemilu Presiden maka kata kunci untuk menjadi pemenang atau menjadi presiden
adalah Islam dan Jawa, kata kuncinya itu," kata Jazilul dalam diskusi ICMI
Talk bertajuk 'Peta Politik Umat Islam Pada Pemilu 2024: Tantangan, Peluang dan
Harapan' yang disiarkan secara virtual, Kamis (29/9/2022).
Pasalnya, menurut Jazilul,
mayoritas penduduk Indonesia saat ini merupakan penganut agama Islam dan
merupakan keturunan Suku Jawa.
"Karena suara Islam yang 86
persen beragama Islam mayoritas, yang kedua 40 persen beretnis Jawa, jadi kalau
urusan Pilpres itu selalu akan dimenangkan oleh sosok yang memiliki dua
identitas itu Islam dan Jawa," jelasnya.
Luhut Soal Presiden Jawa
Sebelumnya, pernyataan Luhut
terkait presiden hanya bisa dari Suku Jawa merupakan responnya saat diberi
pertanyaan oleh Rocky Gerung soal siapa yang akan melanjutkan estafet
kepresidenan setelah Presiden Jokowi selesai jabatannya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut
mengaku bahwa dirinya tak sanggup untuk mencalonkan sebagai presiden. Salah
satu penyebabnya, Luhut bukan berasal dari suku Jawa. Baginya, ia harus tahu
diri tentang latar belakang etnisnya dan akhirnya mengurungkan niat untuk
mencalonkan diri sebagai presiden.
"Harus tahu diri juga lah.
Kalau kau enggak orang Jawa (lalu ikut) pemilihan langsung hari ini, udah
lupain deh," ujar Luhut di Channel YouTube RGTV, Rabu (21/9/2022).
Tak hanya itu, sulit bagi Luhut
mencalonkan diri sebagai presiden karena latar belakang keyakinannya.
"(Apalagi) saya double
minoritas, udah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang, sudah cukup itu, ngapain
saya nyakitin diri saya," tuturnya. (suara)