SANCAnews.id – Kenaikan harga BBM subsidi secara dadakan oleh
pemerintah dianggap berhasil mengecoh fokus rakyat yang sedang menyoroti kasus
pembunuhan berencana yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy
Sambo.
Bahkan, Presiden Joko Widodo
dicurigai memanfaatkan isu Sambo untuk mengalihkan fokus rakyat tentang
kenaikan harga BBM subsidi.
Demikian pendapat Direktur Pusat
Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam soal
kenaikan harga BBM subsidi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/9).
"Biasanya kenaikan BBM 24
jam berlaku atau pada saat jam 00.00, kali ini sangat aneh bahkan berlaku 1 jam
sejak diumumkan. Saya melihat Jokowi bisa jadi memanfaatkan isu Sambo sehingga
dengan tiba-tiba menaikkan harga BBM," curiga Saiful.
Saiful pun menyoroti soal
pengumuman kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax yang terkesan
terburu-buru, bahkan sangat mendadak. Sehingga, menimbulkan kebingungan publik.
Karena kata Saiful, kasus Sambo
yang masih panas dan menjadi perhatian publik sangat mungkin dimanfaatkan oleh
Jokowi untuk menaikkan harga BBM.
"Publik terasa terkecoh
dengan adanya isu Sambo, yang terasa dimanfaatkan oleh penerintah untuk
menaikkan harga BBM," pungkas Saiful.
Disisi lain, Anam menyayangkan
tidak konsistennya Jokowi soal rencana menaikkan harga BBM subsidi yang
sebelumnya telah ditegaskan olehnya sendiri tidak akan terjadi kenaikan harga
BBM sampai akhir tahun 2022 ini.
"Saya kira ini adalah salah
satu bentuk inkonsistensi Jokowi, di mana sebelumnya sudah menyatakan tidak
akan menaikkan BBM sampai akhir tahun, namun ternyata BBM pada akhirnya
dinaikkan oleh Jokowi," ujar Saiful. *