SANCAnews.id – Baru-baru ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf
Presiden, Ali Mochtar Ngabalin kembali membuat kehebohan lantaran memarahi eks
Pengacara Richard Eliezer (Bharada E) Deolipa Yumara di siaran televisi.
Peristiwa itu disoroti oleh
aktivis senior Sudarsono Saidi yang menyebut bahwa sudah banyak yang meminta
Ali Ngabalin dicopot dari jabatannya.
Hal itu disampaikan Saidi
Sudarsono lewat akun Twitter pribadinya @saidi_sudarsono pada Jumat (2/9/2022).
"Sudah teramat banyak yg
menyarankan agar Jokowi maupun Moeldoko mencopot Ngabalin. Bahkan ada saran
juga, jika ingin lihat pemerintahan Jokowi lihatlah muka Ngabalin. Ribet,"
ungkap Sudarsono Saidi.
Lebih lanjut, aktivis itu
mengatakan bahwa saran untuk mencopot Ngabalin tidak ditindak lanjuti meski
sudah banyak.
Sudarsono Saidi menilai bahwa
adanya Ngabalin dipakai untuk melawan suara kritis dari rakyat.
"Saran itu tak didengar
justru Ngabalin sengaja dipakai untuk melawan suara2 kritis rakyat. Payah!!!!,"
tandas Sudarsono Saidi.
Diketahui, perdepatan sempat
terjadi antara Deolipa Yumara dan Ali Mochtar Ngabalin terkait rekonstruksi
kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Momen debat tersebut tayang di acara Catatan Demokrasi di TV One.
"Kamu siapa? Menuduh orang
goblok dan lain-lain. Kamu manusia apa sih?" bentak Ngabalin pada Deolipa
yang sejatinya mendapat kesempatan untuk bicara pada Selasa (30/8/2022).
Politisi Partai Bulan Bintang itu
pun tidak memberikan kesempatan pada Deolipa untuk berbicara. Ngabalin terus
menuding bahwa Deollipa tidak punya etika karena melontarkan kalimat bodoh di
publik.
Deolipa pun menanggapi serangan
dari Ngabalin dengan tak masalah disebut punya etik. Pengacara itu menyebut
bahwa ia adalah aktivis 98, tapi tak digubris oleh Ali Ngabalin.
Ngabalin pun tak henti menyerang
pengacara nyentrik berambut ikal itu. Kendati dua presenter sudah berusaha
untuk menghentikan, Ngabalin terus memaki Deolipa.
"Kau kayak orang pintar kau,
menuduh orang bodoh semua. Rakyat siapa yang kau wakili?," teriak Ngabalin
memaki Deolipa. (poskota)