SANCAnews.id – Pembangunan infrastruktur di era Joko Widodo
dianggap hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu karena tidak fungsional dan
hanya cenderung menghabiskan anggaran APBN.
Begitu kata Direktur Pusat Riset
Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi adanya
pihak-pihak yang membanggakan pembangunan infrastruktur di era Jokowi.
"Pembangunan proyek
infrastruktur Jokowi harus dilihat dari fungsionalnya. Kita lihat bagaimana
misalnya fungsi dari proyek-proyek yang dibangun tersebut. Saya melihat masih
banyak proyek yang tidak fungsional, bahkan tingkat urgenitasnya tidak
signifikan, sehingga cenderung menghabiskan dana anggaran APBN," ujar
Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/9).
Kalau saja mau berhemat dan
memprioritaskan anggaran berdasarkan pada skala prioritas fungsi, maka tentu
pembangunan akan terseleksi dengan baik sesuai dengan fungsi yang diharapkan.
"Publik kan lebih melihat infrastruktur
ini sebagai proyek yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu, sehingga
terus menerus dilakukan pembangunan meskipun nilai gunanya tidak signifikan
bagi masyarakat," kata Saiful.
Akademisi Universitas Sahid
Jakarta ini berharap, proyek yang ada tidak hanya menguntungkan pihak-pihak
pelaksana proyek yang membuat anggaran negara boncos.
"Kalau terjadi demikian
jelas tidak sehat, karena bukan untuk kepentingan umum tapi lebih kepada
memuaskan kepentingan atau hazard pihak tertentu saja," pungkas Saiful.
(*)