SANCAnews.id – Komentator politik Rocky Gerung menilai saat ini
Presiden Jokowi tengah menunggu internal Mabes Polri solid usai tertimpa
masalah kasus Ferdy Sambo.
Ia mempertanyakan apakah itu
menjadi alasan Presiden Jokowi batal menaikan harga BBM yang sebelumnya santer
diberitakan akan diterapkan pada 1 September 2022.
"Apakah Pak Jokowi tunggu
kepolisian diberesin dulu baru harga dinaikin. Itu juga faktor yang dihitung
dan mungkin 3-4 orang ada di situ lalu mulai ada di sekitar Pak Jokowi lalu
kasih sinyal. Jangan dulu Pak, ini bahaya, polisi belum bisa dipegang.
Perkelahian antar-geng itu bisa membahayakan pengendalian kerusuhan nanti atau
demo BBM," kata Rocky Gerung.
Ia menilai dampak kenaikan harga
BBM akan terdampak di semua kalangan, termasuk Polri dan TNI berpangkat rendah
dan menengah.
"Jadi semua kalangan pasti
kena itu dan teman-teman di kepolisian yang di asrama-asrama juga militer TNI
yang ada di asrama-asrama itu kena dampak yang pasti signifikan,"
tegasnya.
Ia pun yakin Jokowi sudah
mengetahui bahwa rakyat Indonesia sudah lama terjerat kemiskinan, apalagi
terdampak kenaikan harga BBM.
"Kan Pak Jokowi suka
blusukan, bahkan malam-malam juga blusukan ke daerah-daerah. Beliau pasti
sangat paham gitu. Banyak sekali rumah tangga kita ini sekarang karena berbagai
macam faktor, salah satunya karena publik transportasi yang tidak cukup buruk,
itu satu rumah dari keluarga miskin bisa ada dua tiga empat sepeda motor,"
jelasnya.
"Jadi, kesulitan itu terasa
betul. Tetapi, secara makro memang bahwa presiden anggap belum kita
dibandingkan dengan yang lain memang baik-baik saja ekonominya. Jadi
pengertian-pengertian baik-baik saja itu itu selalu terhubung dengan pamer
saja. Nanti kalau nggak baik-baik juga salurkan BLT," (wartaekonomi)