SANCAnews.id – Debat antara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden
(KSP), Ali Ngabalin, dengan mantan pengacara Bharada Richard Eliezer, Deolipa
Yumara menyedot perhatian publik.
Pasalnya, adu argumen di antara
dua sosok tersebut berakhir dengan umpatan yang keluar dari mulut Ali Ngabalin.
Direktur Political and Public
Policy Studies (P3S), Jerry Massie memandang, umpatan atau kata-kata kasar
seperti "goblok" seharusnya tidak keluar dari mulut seorang pejabat
publik.
"Saya kira pernyataan Ali
Ngabalin dengan mencak-mencak, mengumpat, bikin malu istana," ujar Jerry
kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/9).
Menurut Jerry, yang namanya
pejabat publik pastinya memiliki tingkat intelektualitas tinggi, sehingga bisa
memilah kata dan mengendalikan emosi saat berdebat.
"Tapi biasa orang kalau otak
cetek omongannya lebih besar ketimbang otaknya," sindirnya.
Jerry memandang, seharusnya diksi
"goblok" tak perlu keluar dari bibir Ali Ngabalin, mengingat dia
termasuk orang lingkaran Istana.
"Saya pikir Ali Ngabalin
harus mengerti tupoksinya apa, lebih baik mendengar masukan yang konstruktif
bukan ada debat, selanjutanya disampaikan ke pimpinannya. Jangan ngomong
seperti koboi, hingga microphone-nya dimatikan," tandas Jerry.
Perdebatan antara Ali Ngabalin
dengan Deolipa terjadi dalam program talk show salah satu televisi swasta
nasional. Dalam momentum itu, keduanya membicarakan soal kasus pembunuhan
Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat. (*)