SANCAnews.id – Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela
Rakyat membubarkan diri sesuai demonstrasi menolak kenaikan harga BBM
bersubsidi di Patung Kuda Aruna Wijaya pada Jum'at, 23 September 2022 pukul
18.35 WIB.
Ketika membubarkan diri, massa
yang menamai diri sebagai Aksi Bela Rakyat ini berkonvoi sambil bershalawat
dari Jalan Merdeka Barat sampai Jalan Underpass Tanah Abang.
"Karena jumlah umat, jumlah
peserta aksi begitu banyak, khawatir ada penyusup, kami memutuskan untuk pulang
bareng," kata orator.
Rute yang mereka lewati adalah
Jalan Merdeka Barat - M.H. Thamrin - Wahid Hasyim - Underpass Tanah Abang. Akibat kegiatan ini, lalu lintas sempat
terganggu di rute yang mereka lintasi.
"Mohon maaf bagi pengguna
jalan lain karena telah diganggu perjalanannya. Doakan kami agar apa yang kami
perjuangkan dapat dikabulkan," kata orator.
"Semoga pengguna jalan semua
selamat sampai ke tujuan," tambahnya.
Massa GNPR sebelumnya bergeming
ketika hujan mengguyur Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
GNPR berdemo sejak pukul 13.00 di
Patung Kuda Aruna Wijaya. Mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan bbm,
menurunkan harga-harga, dan supremasi hukum.
Sejak pengumuman kenaikan harga
BBM bersubsidi oleh Presiden Jokowi, demonstrasi berlangsung di berbagai
daerah. Presiden Jokowi menaikkan harga BBM Pertalite Pertamina menjadi Rp 10
ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu, 3 September pukul
14.30 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam
konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 3 September 2022 mengatakan
pemerintah juga menaikkan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 rupiah
per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi,
pemerintah pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi
Rp14.500 per liter. (tempo)