SANCAnews.id – Eks penasihat Kapolri yang juga merupakan Guru Besar
Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Muradi, membeberkan
dugaan mengejutkan mengenai karir Ferdy Sambo yang melejit menjadi Kadiv
propam.
Ia mengatakan bahwa ada sosok
yang disebut kakak asuh yang membekingi Ferdy Sambo sehingga naik dengan cepat
dan menduduki posisi penting di Polri. Namun, siapa sosok kakak asuh yang
dimaksud, Prof. Muradi enggan memberitahu secara rinci identitas sosok
tersebut.
Muradi menjelaskan, orang yang
disebut sebagai kakak asuh di sini adalah para pejabat kepolisian yang pernah
menjabat di posisi strategis. Dia menduga kakak asuh sambo tidak terlibat
langsung dalam kasus Brigadir J, namun ia menduga, kakak asuh itu kemungkinan
akan berupaya agar Sambo bisa lolos dari jerat pidana.
Muradi enggan membeberkan secara
rinci sosok kakak asuh Kendati demikian, Muradi tak membeberkan secara rinci
identitas kakak asuh Ferdy Sambo yang dimaksud.
Dia hanya menegaskan kakak asuh
itu memberikan jabatan Kadiv Propam kepada Sambo pada 2019. Melejitnya karir Sambo di kepolisian diduga
karena campur tangan sosok tersebut.
Oleh sebab itu, Muradi meminta
kepada tim khusus (timsus) bersama bareskrim Polri untuk menyelidiki peran dari
sosok kakak asuh yang membantu Ferdy Sambo di kasus Brigadir J.
"Kalau enggak ini akan masuk
angin. Dia akan mendapat hukuman yang minimal, padahal kan dia yang merusak
semuanya. Harusnya dia hukumannya minimal 20 tahun, bisa seumur hidup atau
hukuman mati," kata Muradi.
eks kadiv Propam Polri Irjen
Ferdy Sambo Dalam keterangan yang sama, Prof Muradi juga menyebut kakak asuh
itu memiliki hubungan dekat dengan Sambo dan ada dugaan bahwa sang kakak asuh
sedang berupaya membantu Ferdy Sambo agar mendapatkan vonis ringan di kasus
pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Prof. Muradi mengatakan sosok
kakak asuh Sambo sudah pensiun dari Polri. Sosok itu bahkan disebut yang
memberikan jabatan Kadiv Propam kepada Ferdy Sambo.
Padahal, lanjut Muradi, jabatan
Kadiv Propam harus diemban oleh seorang polisi dengan pengalaman yang luas.
“Sambo tidak pernah pegang Polda.
Jadi Kapolres cuma 9 bulan di
Brebes, selebihnya di elite. Beberapa menyebutnya (Sambo) polisi Jakarta karena
muter-muter (menjabat) di Jakarta,” kata Muradi kepada wartawan, Rabu 21
September 2022.
Menurut Muradi, status kakak asuh
dan Ferdy Sambo sudah lama terbentuk sejak mereka berada di Akademi Kepolisian
(Akpol) sebagai hubungan senior dan junior.
Yang mengejutkan lagi, Muradi
menyebut sosok kakak asuh Ferdy Sambo ini merupakan ‘mastermind’ atau perencana
dari terbentuknya ‘kaisar sambo’.
Bahkan, ia tidak hanya menguasai
lahan perjudian, tambang juga ikut dicaplok. Muradi menilai kerajaan yang
dibentuk Ferdy Sambo ini dapat langgeng lantaran didukung oleh kakak asuh.
Lebih jauh, Muradi menyebut
hubungan antara kakak asuh dan Ferdy Sambo masih intens berkomunikasi untuk
meringankan hukuman sang adik.
“Mereka masih berkomunikasi, yang
paling vulgar ketika Sambo nggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat
saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ” kata Muradi.
(tvone)