SANCAnews.id – Ribuan petani yang diorganisir oleh Serikat Petani
Indonesia dan Partai Buruh bersama organisasi Serikat Buruh akan menggelar aksi
unjuk rasa di Istana Negara, pada hari Sabtu (24/9).
“Tanggal 24 September dipilih,
karena pada hari itu bertepatan dengan Hari Tani Nasional,” ujar Presiden
Partai Buruh Said Iqbal lewat keterangan tertulisnya, Kamis (22/9).
Aksi ini sekaligus untuk
memperingati Hari Tani Nasional. Adapun tuntutan yang diusung dalam aksi
tersebut adalah mendesak reforma agraria.
Dalam kaitan dengan itu, Partai
Buruh mendesak pemerintah untuk membagikan tanah untuk petani. Dengan demikian,
tidak ada lagi petani yang tidak memiliki tanah.
“Reforma agraria yang dimaksud
oleh Partai Buruh adalah memastikan petani memiliki tanah,” tegas Said Iqbal.
Buruh pun mendukung perjuangan
petani dalam mewujudkan reforma agraria. Partai Buruh meminta pemerintah
Indonesia mengembalikan tanah-tanah rakyat yang diambil dan dikuasai oleh
korporasi. Termasuk meminta tidak ada kriminalisasi terhadap petani ketika mereka
berjuang untuk mewujudkan reforma agraria.
Tuntutan lain yang akan
disuarakan dalam aksi tanggal 24 September adalah menolak omnibus law UU Cipta
Kerja. Hal ini, karena, omnibus law tidak hanya merugikan kaum buruh. Tetapi
juga berdampak buruk bagi petani.
Selain itu, dalam aksi nanti juga
akan disuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM telah
membuat harga-harga melambung tinggi yang menyebabkan daya beli masyarakat
merosot tajam.
Partai Buruh memandang, kebijakan
menaikkan harga BBM tidak tepat. Terlebih lagi saat ini harga minyak dunia
sedang turun. Apalagi, di beberapa negara, BBM dengan ron yang lebih baik
dibandingkan dengan pertalite dan solar bisa dijual dengan harga lebih murah.
“Oleh karena itulah, dalam aksi
para petani di Istana, kami juga akan tegas menolak kenaikan harga BBM,”
pungkas Said Iqbal. (rmol)