SANCAnews.id – Sejak bergulirnya kasus pembunuhan berencana
terhadap Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J dengan otak
pelaku Ferdy Sambo, aparat kepolisian terus menjadi sorotan.
Salah satu yang selalu bicara
keras terhadap korps baju coklat itu Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng
Teguh Santoso.
Sejak kasus tersebut muncul, pria
yang gemar berkopiah hitam dan berkacama itu selalu tampil di berbagai media.
Mulai dari televisi hingga platform media-media sosial.
Dia terus mengkritisi lembaga
penegak hukum. Menurutnya, banyak fakta ketidakadilan yang diterima masyarakat
oleh oknum-oknum bhayangkara itu.
Sugeng mengungkapkan bahwa nyaris
semua orang yang berurusan dengan penegakan hukum di reserse rasanya tidak
nyaman. Keculi orang yang punya duit dan punya akses kekuasaan.
"Nggak ada cerita itu rakyat
dilayani di sana. Ini saya bicara keras," kata Sugeng dalam sebuah video
yang beredar di media sosial TikTok dan diunggah akun @unpacking.id pada Rabu
(28/9/2022)
Bahkan, lanjutnya, Sugeng
mengumpamakan ketika rakyat berurusan dengan reserse melapor kehilangan
kambing, bisa kehilangan kerbau.
"Kalau lapor kehilangan
kerbau, bisa kehilangan rumah," sebut Sugeng.
Tak hanya itu, Sugeng mengatakan
bahwa setelah hilang kambing, kerbau dan rumah, istri rakyat pun ikut hilang.
"Ada lagi, bininya yang
hilang. Ada rakyat yang menjadi tersangka dan sudah ditahan, bininya
diselingkuhi, ini ngeri," ungkap Sugeng. (poskota)