SANCAnews.id – Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat
Bergerak (Arak) membakar jas almamater Universitas Gajah Mada (UGM) sebagai
protes terhadap kebijakan pemerintah menaikan harga BBM subsidi.
Pembakaran jas, diketahui sebagai
simbol kekecewaan para alumni UGM yang kini bekerja di instansi pemerintah
maupun yang duduk di kabinet Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Bukan memperjuangkan nasib rakyat, justru para alumni UGM dinilai para peserta aksi mengkhianati ikrarnya. Wujudnya dengan dukungan bahkan sebagai inisiator beragam aturan yang membebani rakyat.
“Kami kecewa dengan para alumni
yang saat ini menjadi pejabat negara, dari presiden sampai menteri. Itulah
mengapa kami bakar almamater ini,” kata koordinator aksi Kontra Tirano di
lokasi unjuk rasa di kawasan Malioboro, Kamis (15/9).
Para peserta aksi kemudian
meminta para mahasiswa UGM mencopot jas almamater mereka. Untuk kemudian
bergabung mengatasnamakan perwakilan rakyat dalam aksi unjuk rasa.
Peserta aksi dari aliansi rakyat
bergerak memang terdiri dari beberapa elemen masyarakat. Termasuk mahasiswa UGM
yang sebelumnya bertemu di Bundaran UGM Jogjakarta.
“Kami minta semua copot jas
almamater sebagai bentuk keprihatinan,” katanya. (rmol)