SANCAnews.id – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa ia
awalnya "berkarier" sebagai ulama, namun karena permintaan Presiden
Joko Widodo akhirnya berbelok menjadi wakil presiden.
"Saya mengikuti jejak beliau
(Kiai Haji Sahal Mahfudh). Jadi, beliau Rais Aam, merangkap Ketua Umum Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan saya mengikuti beliau sebagai Rais Aam dan juga Ketua
Umum MUI, tapi saya disuruh belok oleh sama Pak Jokowi menjadi Wakil Presiden
Republik Indonesia," kata Wapres Ma'ruf di Semarang, Jumat.
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan
hal tersebut saat peresmian Masjid Raya Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah
Sahal Mahfudh yang juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua
MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji, dan pejabat terkait lainnya.
"Jadi, memang pantas beliau
(K.H. Sahal Mahfudh) dicantumkan namanya karena beliau selain memang patut
dicontoh, patut dijadikan teladan, patut juga pandangan-pandangannya dijadikan
panutan, tapi juga ditempel dan itu menjadi tradisi umat Islam untuk meletakkan
nama di monumen-monumen agar senantiasa memberikan inspirasi kepada kita
semua," kata Wapres Ma'ruf.
Kiai Haji Achmad Sahal Mahfudh
adalah Ketua MUI periode 2000-2014. Sebelumnya selama dua periode Kiai Sahal
Mahfudh menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
periode 1999-2014.
Ia juga adalah pengasuh Pondok
Pesantren Maslakul Huda Putra di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
"Ketika melihat dan mendengar
namanya, kita terinspirasi dengan langkah-langkah beliau yang sejak mulai ketua
MUI Jawa Tengah sampai menjadi ketua umum MUI pusat," tambah Wapres.
Wapres Ma'ruf Amin juga memuji
kerja Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Saya tanya, tadi ke mana
beliau ini? Ternyata beliau diam-diam suka shalat di sini karena beliau tahu
situasi di sini dan menganggap tidak pantas sebagai masjid yang memiliki
sejarah. Untuk itu beliau mengusulkan untuk dibangun," ungkap Wapres.
Hasilnya, berdirilah Masjid
Baiturrahman yang megah di tengah Kota Semarang.
"Jadi, kalau ingin masjidnya
baik, undang beliau shalat diam-diam di masjidnya. Renovasi Masjid Istiqlal
(senilai) Rp652 miliar, ya beliau ini. Diam-diam beliau ini dan beberapa masjid
yang lain," tambah Wapres.
Dengan renovasi Masjid
Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah, Wapres Ma'ruf berharap MUI Jawa Tengah
dapat bekerja dengan lebih semangat.
"Lebih giat karena khitah
majelis ulama, khitahnya ulama, khitahnya para nabi adalah islahiyah, yaitu
perbaikan al islah bukan mencari kekuasaan atau kemuliaan, tidak, tapi mencari
perbaikan-perbaikan," tegas Wapres.
Renovasi Masjid Raya Baiturrahman
yang terletak dekat dengan sebutan Simpang Lima Kota Semarang dilakukan dalam
waktu satu tahun sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2022 di lahan seluas 11.765
meter persegi dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya
Rp92,58 miliar.
Pembangunan Masjid Baiturrahman
diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi yang telah berdiri sejak tahun 1955 dengan
pendirinya H.M Bachroen, R.M.T. Panji Mangunnegoro dan Ahmad Bastari. Masjid
Baiturrahman diharapkan dapat menjadi landmark baru tujuan wisata di pusat Kota
Semarang.
Pada sisi depan, Masjid
Baiturrahman ditambah dengan kolam reflektif dan air mancur, pohon, rumput
hingga lampu pagar.
Sedangkan renovasi Gedung MUI
Sahal Mahfudh dilakukan dengan menambah satu lantai bawah tanah (basement),
sentralisasi area ritel dan penambahan pohon serta rumput. (antara)