SANCAnews.id – Kebijakan kenaikan harga BBM subsidi yang dilakukan
pemerintahan Joko Widodo akan membuat rakyat semakin menderita.
Parahnya, kebijakan tersebut
justru diawali dengan kebohongan pemerintah yang sistematis.
"Menaikkan harga BBM oleh
Jokowi diawali dengan kebohongan dengan dikomunikasikan kepada rakyat bahwa
subsidi sangat besar Rp 502 triliun adalah kebohongan," kata Presidium
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat, Syafril Sjofyan, Selasa
(6/9).
KAMI Lintas Provinsi
berpandangan, Presiden Jokowi telah membuat orkestrasi kebohongan secara
sistematis, dengan rencana membuat rakyat menderita. Apalagi, kata Syafril,
rakyat telah menderita selama dua tahun dilanda pandemi Covid-19.
"Ini merupakan kejahatan
negara," tegasnya.
Di sisi lain, pemerintah memiliki
kewajiban melalui konstitusi untuk membuat rakyat sejahtera. Namun apa yang
terjadi saat ini adalah kebalikan dari amanat konstitusi.
"Jokowi telah melanggar
konstitusi secara sadar terencana dan sistematis. KAMI Lintas Provinsi
berpendapat, dengan telah terjadi pelanggaran konstitusi secara sangat mendasar
harus dipaksa turun dari jabatannya," demikian pernyataan KAMI Lintas
Provinsi. (rmol)