SANCAnews.id – Penolakan kenaikan harga BBM subsidi bukan sekadar
dengungan belaka. Pasalnya, kelompok buruh sedang berhimpun untuk menggelar
aksi di Jakarta.
Sebuah seruan disampaikan Ketua
Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat kepada semua federasi dan organisasi struktural
yang tergabung di bawah naungannya untuk mengkonsolidasi diri menggalang massa
aksi di pabrik-pabrik dan industri. Tujuannya adalah untuk bersama-sama
melakukan aksi unjuk rasa di semua ibukota provinsi.
Khusus untuk pekerja atau buruh
yang berada di Jabodetabek, unjuk rasa akan dilangsungkan di depan Istana
Negara.
“Kita mendesak Presiden Joko
Widodo menurunkan harga BBM, mencabut omnibuslaw UU Cipta Kerja, menghentikan
pembahasan RKUHP, menghentikan proyek ibukota negara, kereta api cepat dan
semua proyek infrastruktur yang menghambur-hamburkan uang rakyat, yang tidak
langsung berguna bagi rakyat banyak,” tegasnya dalam seruan itu, Minggu (4/9).
Konsolidasi ini, sambung Jumhur,
juga akan dilakukan dengan federasi-federasi yang pernah tergabung dalam
Aliansi Aksi Sejuta Buruh, Aliansi Gebrak (Gerakan Buruh Bersama Rakyat), dan
Aliansi Gekanas (Gerakan Kesejahteraan Nasional).
Sementara untuk tanggal aksi,
Jumhur meminta untuk disesuaikan dengan kondisi di berbagai daerah
masing-masing.
Adapun untuk aksi di Istana
Negara juga akan diberitahukan setelah diadakan kesepakatan dengan pimpinan
aliansi dan federasi-Federasi yang tergabung di dalamnya.
“Kita akan menjadikan bulan
September-Oktober ini sebagai bulan-bulan perlawanan atas kebijakan penguasa
yang menimbulkan penderitaan bagi buruh dan rakyat banyak,” tegasnya. (rmol)