SANCAnews.id – Setelah sang atasan, Ferdy Sambo resmi dipecat dari
Polri. Kini anak buahnya, Brigjen Hendra Kurniawan yang jadi sorotan.
Ini setelah IPW membongkar dugaan
Brigjen Hendra Kurniawan pakai jet pribadi menemui keluarga Brigadir J di
Jambi.
Yang menjadi masalah, jet pribadi
itu diduga milik mafia judi konsorsium 303. Sejumlah pihak mendesak Polri
menelusuri informasi dari IPW tersebut.
Penasihat Ahli Kapolri, anggota
DPR hingga Anggota Tim Advokasi untuk Hukum dan Keadilan, Saor Siagian turut
menanggapi terkait dugaan penggunaan jet pribadi oleh mantan Karo Paminal
Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.
Brigjen Hendra Bisa Dijerat Pidana Jika Benar Gunakan Jet Pribadi Milik Mafia Judi Konsorsium 303
Anggota Tim Advokasi untuk Hukum dan
Keadilan, Saor Siagian turut menanggapi terkait dugaan penggunaan jet pribadi
oleh mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.
Jet pribadi tersebut digunakan
Brigjen Hendra saat menuju ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir Nofriansyah
Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Diketahui, menurut Indonesia
Police Watch (IPW), pemilik jet pribadi T7-JAB tersebut adalah sosok berinisial
RBT atau Bong yang disebut-sebut sebagai Ketua Konsorsium Judi Online
Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Saor
mengatakan, jika memang benar Brigjen Hendra menggunakan jet pribadi milik
seseorang yang terkait dengan Konsorsium Judi, maka ia bisa dijerat pidana
korupsi.
Pasalnya menurut Saor, penggunaan
jet pribadi tersebut termasuk dalam upaya penyuapan yang dilakukan oleh pemilik
judi online tersebut.
Dengan timbal balik berupa upaya
perlindungan dari penegak hukum kepada pemilik judi online tersebut.
"Kalau betul bahwa pemilik
dari jet pribadi ini berkaitan pada Konsorsium Judi, jelas terang benderang ini
masuk pidana korupsinya. Artinya adalah ada penyuapan-penyuapan yang dilakukan
oleh pelaku pemilik judi ini."
"Kemudian supaya penegak
hukum ini melindungi dia," kata Saor dalam tayangan video di kanal YouTube
Kompas TV, Selasa (20/9/2022).
Lebih lanjut Saor menilai jika
penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra ini adalah masalah serius dan harus
segera ditindaklanjuti.
"Menurut kita ini sangat
serius, mestinya ini harus segera ditindaklanjuti, seperti pesan dari Pak
Sigit, bahwa judi ini kan penyakit masyarakat," terang Saor.
Respons Komisi III Soal Dugaan Brigjen Hendra Kurniawan Pakai Jet Pribadi Temui Keluarga Brigadir J
Wakil Ketua Komisi III DPR
Desmond J Mahesa merespons dugaan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri
Brigjen Hendra Kurniawan menggunakan private jet saat berangkat ke Jambi pada
11 Juli 2022.
Desmond J Mahes mengatakan
dirinya tak bisa berkomentar jauh soal dugaan penggunaan jet pribadi tersebut.
"Saya tidak bisa berkomentar
lebih, karena sampai hari ini faktanya tuduhan-tuduhan yang harus dibuktikan
dengan fakta-fakta lebih konkret," kata Desmond di Kompleks Parlemen,
Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Desmond menuturkan hingga kini
belum jelas soal apakah jet pribadi atau private jet itu disewakan.
"Tuduhan ini apakah jet
pribadi dipindahkan, atau disewa kan belum jelas juga," ujar Desmond.
Wakil Ketua Komisi III DPR
Desmond J Mahesa saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat,
Senin (29/8/2022).
Pesawat yang Dipakai Brigjen Hendra Kurniawan Diduga Milik Mafia Judi, Eks Penasihat Kapolri: Usut!
Brigjen Hendra Kurniawan (HK) sempat menggunakan private jet saat mendatangi keluarga Brigadir J di Jambi. Belakangan disebut jet tersebut merupakan milik warga sipil yang diduga terkait judi online.
Brigjen Hendra Kurniawan
merupakan tersangka kasus obstruction of justice kasus kematian Brigadir J atau
Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ia saat itu menjabat sebagai
Kepala Biro (Karo) Pengamanan Internal (Paminal) Polri, anak buah Ferdy Sambo.
Diketahui sebelumnya, Indonesia
Police Watch (IPW) menyebutkan ada dua orang sipil yang menyediakan private jet
tersebut. Mereka adalah seseorang berinisial RBT dan YS.
Eks Penasihat Kapolri sekaligus Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Muradi meminta Polri untuk mengusut hal tersebut. Apalagi, dua orang sipil tersebut disebut dalam konsorsium 303.
"Penggunaan private jet oleh
Brigjen HK adalah bagian lain yang harus juga diusut karena ada kemungkinan
adanya sokongan untuk pemanfaatan private jet milik dari dua orang sipil yang
diduga adalah mafia judi online," kata Muradi kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Muradi mengatakan pengusutan ini
bisa dilakukan tanpa mengganggu proses penyidikan di kasus pembunuhan Brigadir
J.
Dia bilang, pemakaian private jet
oleh Brigjen Hendra merupakan bagian lain dari kasus pembunuhan Brigadir J.
"Namun yang harus digaris
bawahi adalah penuntasan kasus pembunuhan Brigadir J adalah pintu masuk utama
untuk menguraikan sejumlah kasus turunan lainnya termasuk kemungkinan untuk
mendalami sejumlah hal yang berkaitan tidak langsung dengan kasus tersebut,
semisal kasus judi online dan juga penggunaan private jet," jelasnya.
Selanjutnya, Prof Muradi juga mengharapkan kasus Brigadir J bisa segera tuntas agar tubuh Polri bisa kembali bersih. Pengusutan ini juga sebagai langkah bersih-bersih di institusi Polri.
"Pada konteks ini juga saya
ingin tegaskan bahwa langkah Kapolri ditunggu publik agar speed penuntasan
kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan segera, agar momentum bersih-bersih di
internal Polri dapat juga segera dilakukan, jangan sampai momentumnya hilang
sehingga upaya merapihkan dan membersihkan Polri dari residu negatif atas kasus
pembunuhan Brigadir J tidak merusak tatanan internal Polri," ujarnya.
"Hal ini juga termasuk juga
tentang penggunaan private jet milik mafia judi oleh Brigadir HK saat ke jambi,
tentang kerajaan judi 303, gaya hidup mewah sejumlah personil Polri hingga pada
masih adanya anasir-anasir yang menginginkan agar proses peradilan kasus
pembunuhan Brigadir J tidak berjalan dengan semestinya," tambahnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri
Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan masih bagian
materi penyidikan yang dilakukan timsus Polri.
"Itu bagian materi timsus,
khususnya Wabprof," jelas Dedi.
IPW Duga Brigjen Hendra Kurniawan Pakai Jet Pribadi saat Kunjungi Keluarga Brigadir J
Indonesia Police Watch (IPW)
menemukan dugaan adanya penggunaan jet pribadi oleh mantan Karo Paminal Div
Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.
Jet pribadi tersebut diduga
digunakan oleh Hendra menemui keluarga Brigadir J di Muaro Jambi, Jambi.
Diketahui, pada 11 Juli 2022
lalu, Hendra mengunjungi kediaman keluarga Brigadir J bersama dengan personel
Polri lainnya seperti Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP
Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.
"Diperintah atasannya Irjen
Ferdy Sambo, yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri ke Jambi menemui keluarga
Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya
tersebut," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis
yang diterima Tribunnews, Minggu (19/9/2022).
Sugeng menyebut pihaknya telah
mengidentifikasi jenis jet pribadi yang digunakan Hendra dan personel Polri
lainnya saat terbang ke kediaman keluarga Brigadir J.
Jenis jet yang dimaksud adalah
T7-JAB yang menurut informasi dari IPW dimiliki oleh sosok berinisial RBT alias
Bong yang disebut sebagai Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.
"Dalam catatan IPW adalah
Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman,
Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," jelas
Sugeng.
Selain itu, pada penemuan yang
sama, Sugeng menyebut jet pribadi itu juga digunakan oleh AH dan YS yang
namanya tercatat dalam isu Konsorsium 303 untuk wilayah DKI Jakarta.
"Private jet T7-JAB
diketahui sering dipakai oleh AH dan YS untuk penerbangan bisnis
Jakarta-Bali," kata Sugeng.
Berdasarkan temuannya ini, Sugeng
mendesak agar Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo atau Bareskrim Polri mengusut keterlibatan RBT, AH, dan YS dengan Ferdy
Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Ditambah, kata Sugeng, desakan pengusutan Konsorsium 303 yang diduga dinaungi oleh Ferdy Sambo. Hal ini perlu dilakukan lantaran Sugeng menduga ketiga orang yang merupakan kalangan sipil ini memiliki kaitan dengan pemberian dukungan soal pencalonan calon presiden tertentu pada Pemilu 2024.
"Di mana Irjen Ferdy Sambo
ingin menjadi Kapolrinya," katanya.
Kemudian, Sugeng juga meminta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Jenderal Listyo Sigit untuk
membongkar peran Ferdy Sambo ketika menjabat sebagai Kasatgassus Merah Putih,
serta dugaan penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan pesawat jet pribadi
oleh Hendra dkk yang disebut merupakan tindak pidana korupsi.
"Karenanya KPK juga harus
memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet," pungkas Sugeng.
Seperti diketahui, Brigjen Hendra
Kurniawan adalah salah satu dari tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka
terkait adanya obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Selain Brigjen Hendra Kurniawan,
adapula nama Ferdy Sambo, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol
Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.
Mereka diduga melanggar Pasal 49
Juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 Ayat (1) Juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE
dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan/atau
Pasal 56 KUHP. (tribun)