SANCAnews.id – Masih ingat dengan tangisan Ketua Umum PDI
Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional atau
Rakernas PDIP di Makassar, Sulawesi Selatan pada 27 Mei 2008?
Kini kembali menjadi sorotan publik sebab momen 14 tahun silam tersebut mengingatkan kala Megawati menolak kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
"Breking News!!! Resmi
Minyak Naik Hari ini, Pertalite jadi Rp. 10.000, sssttt...sepertinya mereka
sedang MENANGIS....," tulis @bintangku206, Minggu (4/9/2022).
Megawati mengaku ikut sakit hati
melihat kemiskinan di Indonesia yang salah satunya diakibatkan oleh kenaikan
harga BBM.
"Banyak rakyat lapar karena
tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," kata Megawati ketika itu.
"Saya sedih melihat rakyat
banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka
kemiskinan tinggi," sambungnya.
Bukan cuma mantan Presiden ke-5
RI, Ketua DPR RI yang saat itu masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari
Fraksi PDIP, Puan Maharani juga ikut disindir. Sebab, Puan menitikkan air mata
di Sidang Paripurna sebagai wujud protes kenaikan harga BBM.
Politikus Demokrat Yan Harahap
menyebut tangisan Megawati dan politisi banteng tidak lebih dari sebuah drama.
Sebab berkali-kali Presiden Jokowi menaikan harga BBM mereka tidak masalah.
"Dapat disimpulkan, dulu itu
tangisan 'drama'. Buktinya, sekarang berkali2 BBM naik beliau tetap 'ceria',
bahkan minta rakyat 'jangan cengeng'," ujar Yan dikutip dari unggahan
twitternya, @YanHarahap, Selasa (30/8/2022). (akurat)