SANCAnews.id – Anies Baswedan mengalahkan Prabowo Subianto dalam
survei head to head yang dibuat Center for Strategic and International Studies
(CSIS).
Ketika diduelkan dengan Prabowo
Subianto, Anies mendapatkan suara 48,6 persen sementara Ketua Umum (Ketum)
Parta Gerindra tersebut hanya mengantongi 42,8 persen.
Menanggapi keunggulan Anies,
Partai Gerindra menyentil masa lalu Gubernur DKI Jakarta tersebut bersama kader
mereka.
Diketahui bahwa Partai Gerindra
adalah pendukung utama Anies Baswedan saat maju di kontestasi Pemilihan
Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.
"Anies tidak pernah
menyatakan diri menjadi kader Partai Gerindra, semua warga negara berhak
memilih dan dipilih" ujar Sekretatis Jenderal Partai Gerindra, Ahmad
Muzani dalam tayangan Kabar Petang TV One.
"Cuma kata kader Gerindra
semuanya kalau ingat Anies ingat 2017 bagaimana kami berkorban, kami berjuang
kami mempertaruhkan semua turun di Jakarta untuk memenangkan Anies,"
tambahnya.
Ahmad Muzani menyebutkan bahwa
Gerinda berupaya penuh untuk memenangkan Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017
silam.
"Saya masih ingat sekitar
2200 anggota DPR kabupaten, kota, provinsi se Indonesia kami turunkan ke
Jakarta untuk memenangkan Anies," ujar Muzani.
"Dan itu yang mereka [kader
Gerindra] ingat, Apa Anies itu enggak ingat?" imbuhya.
Lebih lanjut Muzani berpesan pada
kader Gerindra bahwa kebaikan mereka akan dibalas di waktu lain.
Prabowo Jadi Capres Partai Gerindra
Prabowo Subianto resmi
mengumumkan dirinya bersedia maju kembali sebagai calon presiden, Jumat
(12/8/2022).
Prabowo, dalam forum Rapat
Pimpinan Nasional atau Rapimnas Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat,
Jumat malam, menegaskan dirinya akan menjadi capres pada Pilpres 2024.
Untuk diketahui, ini adalah kali
ketiga Prabowo mengajukan diri sebagai calon presiden.
"Dengan ini saya menyatakan,
bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk
bersedia dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia," kata
Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dirinya
sudah masak-masak memikirkan tawaran dari kader Gerindra guna menjadi jago
dalam Pilpres 2024.
"Setelah mempelajari dengan
seksama sikap setiap DPD dan setiap sayap partai yang mengharapkan saya untuk
nenerima pencalonan sebagai presiden republik Indonesia tahun 2024,"
tuturnya. (suara)