SANCAnews.id – Indonesia Police Watch (IPW) membongkar sosok kakak
asuh Ferdy Sambo. Pasalnya sosok kakak asuh ini ikut andil dalam kasus
pembunuhan Brigadir J.
IPW menyebutkan bahwa sosok kakak
asuh Ferdy Sambo salah satunya adalah eks Kapolri, Idham Azis.
Pernyataan IPW ternyata diaminkan
oleh Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono.
Arief Poyuono, sepakat dengan IPW
yang menyebut bahwa sosok 'kakak asuh' di balik Ferdy Sambo adalah mantan
Kapolri Jenderal Idham Azis.
Ada beberapa indikasi terkait hal
ini, salah satunya adalah langkah Idham Azis yang berperan mengeluarkan SK
pengangkatan Kepala Satgassus (Kasatgassus) Merah Putih untuk Sambo.
"Tentang sosok 'kakak asuh'
Sambo yang menurut IPW adalah Jendral Idham Azis, saya rasa agak tepat ya,
karena memang SK Satgassus yang mengangkat Sambo sebagai ketua Satgassus itu
(adalah) Idham Azis mengantikan Idham Azis juga ya, yang kemudian karena tidak
beres dibubarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit," kata Arief Poyuono saat
dihubungi wartawan, Senin (26/9/2022).
Menurut sejumlah kabar, jabatan
Kasatgassus Merah Putih pertama kali diemban oleh Idham Azis saat dirinya
menjabat Kepala Bareskrim Polri.
Kala itu, Ferdy Sambo masih
menduduki jabatan Koordinator Asisten Pribadi Pimpinan dengan pangkat komisaris
besar. Dalam struktur Satgassus, Idham menunjuk Sambo sebagai sekretaris.
Pada 20 Mei 2020, Sambo diangkat
menjadi Kepala Satgassus oleh Kapolri Jenderal Idham Azis lewat
Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020.
Saat itu posisi Sambo di
struktural sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dengan pangkat
brigadir jenderal.
Menurut Arief, Polri harus
memeriksa Idham Azis terkait dugaan keterlibatannya membekingi Sambo dalam
kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.
"Kalau benar kasus
pembunuhan Brigjen J itu ada keterlibatan 'kakak asuh' Sambo, maka 'kakak asuh'
Sambo harus diperiksa juga," kata dia.
Arief juga menyoroti dugaan
keterlibatan tiga Kapolda dalam skenario Sambo. Mereka adalah Kapolda Metro
Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, dan Kapolda
Sumatera Utara Irjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak.
Akan tetapi, Kepala Divisi
Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menepis kabar
tersebut.
"Dengan dinyatakan tidak ada
keterlibatannya 3 kapolda dalam kasus sambo dari keterangan Polri saya rasa
tepat ya karena kan belum diperiksa. Nanti kalau sudah diperiksa serta ada
dalam fakta persidangannya kasus Sambo baru terang benderang apakah ada kerterlibatannya
ke 3 Kapolda tersebut," kata Arief.
Tanpa pemeriksaan terlebih
dahulu, mantan politikus Gerindra itu menilai ketiga polisi bintang dua itu
mustahil dinyatakan terlibat atau tidak.
Untuk itu, ia mendukung Timsus
yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memeriksa ketiganya.
"Ya prosedurnya seperti itu
dong kalau memang ada indikasi keterlibatan dalam kasus Sambo. Misalnya saja
momen pelukan teletubbies-nya Fadil dan Sambo," ujarnya.
Senyampang dengan itu, Arief juga
meminta polisi mengusut secara serius penggunaan private jet oleh Brigjen
Hendra Kurniawan saat mengunjungi keluarga Brigadir Yoshua di Jambi.
Hendra yang merupakan anak buah
Sambo, menurut Arief, berpotensi melakukan gratifikasi.
"Pengunaan jet oleh Brigjen
Hendra kurniawan harus diusut tuntas apakah Pesawat Jet tersebut disewa oleh
polri tidak, atau memang dipinjamkan gratis oleh si pemilik. Ini bisa masuk
ranah gratifikasi, apalagi kalau pesawat itu merupakan milik Dewa 303 yang
dipinjamkan ke jajaran Kadiv Propam di era Sambo, makin menguatkan kalau FS
bisa diduga sebagai Kepala Satgassus 303," tandasnya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat
Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan isu "kakak
asuh" Ferdy Sambo hanya dugaan semata.
“Terkait "kakak asuh",
"adik asuh" itu kan kembali lagi hanya dugaan. Tapi yang jelas saya
sudah berkoordinasi dengan Pak Dir (Dirtipidum Bareskrim) maupun Propam itu
tidak ada. Jangan melenceng dari pokok substansi,” kata Dedi di Mabes Polri,
Jakarta, Jumat (23/9/2022) lalu.
Setelah itu, ia juga menepis
kabar tentang adanya dugaan trio Kapolda menyokong Ferdy Sambo menyusun
skenario pembunuhan Brigadir Yoshua.
Menurut Dedi, hingga kini Timsus
tidak menemukan dugaan keterlibatan tiga jenderal bintang dua dalam skenario
Sambo.
"Saya tegaskan kembali dari
Timsus, tidak ada. Tidak ada pendalaman, tidak ada keterkaitannya dengan tiga
kapolda," kata Dedi di Mabes Polri, Sabtu (24/9/2022).
Adapun Idham Azis belum
memberikan tanggapan apapun sejak munculnya tragedi Duren Tiga hingga tudingan
terhadap dirinya yang disebut-sebut membekingi Sambo.
Idham tak bisa dikonfirmasi
karena nomornya 0812-1898-888 di-setting untuk tak menerima panggilan.
(tribunnews)