SANCAnews.id – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menuai kritik
dari publik dalam menyikapi kasus kematian Brigadir J di rumah dinas mantan
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu tak lepas dari
pernyataan-pernyataan Kompolnas yang berbeda dengan fakta yang terungkap oleh
tim khusus Polri. Salah satunya yang menyebut tidak ada kejanggalan atas
kematian Brigadir J.
Dalam wawancara di salah satu TV
swasta, Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto mengaku jika dirinya telah menjadi
korban atas skenario mantan Kadiv Propam Polri.
Belakangan diketahui, penembakan
ternyata didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo dengan memerintahkan anak buahnya,
Bharada E menembak Brigadir J.
Benny Bahkan merasa dipermalukan
atas skenario yang dibuat sedemikian rupa oleh Irjen Ferdy Sambo.
"Tidak ada salahnya saya
minta maaf, meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan," kata
Benny dalam wawancara di salah satu TV swasta.
Pernyataan terbaru Benny Mamoto
ini pun langsung menuai reaksi dari publik, salah satunya aktivis Adamsyah
Wahab atau Don Adam. Ia menyarankan agar Benny Mamoto mundur dari jabatannya
lantaran sudah membuat publik gaduh.
"Mundurlah kau Benny....
Malu napa?" sentil Don Adam dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (13/8).
Kritikan juga sebelumnya
disampaikan mantan Komisioner Ombudsman RI, Alvin Lie. Ia heran dengan Benny
yang berdalih hanya mengutip pernyataan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi
Susianto.
"(Kompolnas) Mewakili
lembaga menyampaikan informasi kepada publik kok berdalih mengutip pihak lain
tanpa verifikasi kebenarannya. Apakah Kompolnas cuma jurubicara Kapolres?"
kata Alvin Lie. (rmol)