SANCAnews.id – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh
Santoso merasa yakin bahwa isu LGBT di balik pembunuhan berencana Brigadir
Yosua Hutabarat alias Brigadir J akan terungkap usai hasil autopsi terhadap
dubur dan kelamin korban akan segera keluar.
Dikabarkan, hasil autopsi ulang
Brigadir J akan disampaikan pada Senin 22 Agustus 2022, termasuk hasil otopsi
dubur dan kelamin korban Brigadir Joshua.
“Jadi selain LGBT ini juga isu
yang saya dengar. Yang menarik bukti atopsi karena keluarga Joshua minta otopsi
dubur. (autopsi dilakukan atau tidak). Kita gak tau ni. Hari Senin katanya mau
ada laporan hasil otopsi,” kata Sugeng saat menjadi narasumber podcast Hazairin
Sitepu dikutip, Sabtu (20/8).
Menurut Sugeng, kebenaran adanya
motif LGBT dalam kasus kematian Brigadir Yosua akan terang benderang bila hasil
otopsi dubur Yosua telah diumumkan.
Kendati Sugeng belum membenarkan
adanya motif LGBT dalam kasus kematian Brigadir Joshua, namun pernyataan Kadiv
Humas Polri dan Menko Polhukam Mahfud MD seakan membenarkan bahwa motif
pembunuhan Brigadir Joshua adalah LGBT.
“Tapi pernyataaan itu (LGBT)
terwakili dengan pernyataan Dedi Prasetyo. Kasian kedua belah pihak. Si Pak
Mahfud mengatakan, motif ini 18 tahun ke atas. Menjijikkan,” ujarnya.
Menurut Sugeng, isyarat motif
menjijikan itu yang disebut Mahfud MD sebenarnya tak mengarah kepada kontek
perselingkuhan. Pasalnya perselingkuhan itu merupakan hal biasa terjadi di
tengah masyarakat.
“Menjijikkan. Nah menjijikkan itu
apa. Kalau misalnya selingkuh tidak menjijikkan. Selingkuh itu sesuatu yang
biasa kalau dia hiperseksual,” beber Sugeng.
Berbeda halnya dengan konteks
seksual yang menjijikkan, Jelas hal tersebut hanya mengarah kepada kasus LGBT
“Tapi kalau konteks seksual yang
menjijikkan itu dalam sosial kita yang tidak bisa diterima. Ya LGBT,” ujarnya.
(rmol)