SANCAnews.id – Beberapa hari belakangan ini beredar kabar ditemukan
bunker berisi uang Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo, di Jalan Bangka, Kemang.
Kabar tersebut kemudian dibantah dengan tegas oleh Polri.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi
Prasetyo, mengatakan saat Tim Khusus melakukan penggeledahan di rumah Ferdy
Sambo, mereka tak menemukan bunker tersebut.
"Berdasarkan informasi dari
tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal
bunker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi
Prasetyo, Sabtu (20/8/2022).
Dedi menjelaskan, tim khusus
memang melakukan penggeledahan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Penyidik, menurut
dia, juga melakukan penyitaan beberapa barang bukti. Namun, Dedi menegaskan,
tidak ada bunker berisikan uang Rp900 miliar yang disita.
"Apa saja yang disita itu
untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan
langkah pro-justitia," ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mengimbau
kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang
kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Polri masih terus berkomitmen
mengusut perkara penembakan Brigadir J secara profesional, akuntabel dan
transparan.
"Tim khusus terus bekerja.
Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini
sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime
Investigation," tutup Dedi.
Meski polisi membantah, nyatanya
dua sosok ini membenarkan hal tersebut. Sosok pertama adalah pengacara Brigadir
J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin mengeklaim mendapatkan
informasi soal bunker berisi Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo dari beberapa
intelijen kenalannya.
“Saya sudah mendapatkan itu
berdasarkan laporan intelijen,” kata Kamaruddin dalam program AIMAN di Kompas
TV, Senin (22/8/2022) malam.
Ia mengaku menerima informasi itu
dari intelijen yang sejak awal menangani perkara pembunuhan Brigadir J pada
Juli 2022.
Kamaruddin bahkan dapat
memastikan bahwa informasi tersebut hampir sepenuhnya akurat.
“Saya sudah mendapatkan itu dari
bulan yang lalu, waktu saya baru menangani perkara ini. Tetapi kita perlu
bukti, walaupun informasi ini kan 99 persen akurat karena setiap saya
konfirmasikan selalu benar,” jelas dia.
Kamaruddin pun sedikit membuka sosok intelijen yang menjadi penyuplai informasi ini. Intelijen tersebut tak lain merupakan perwira menengah aktif di Korps Bhayangkara berpangkat komisaris besar polisi. Bahkan, ada juga seorang intelijen yang merupakan purnawirawan polisi berpangkat jenderal.
“Ada juga purnawirawan jenderal
polisi, tapi kerjanya di intelijen BIN, misalnya. Artinya, bukan satu dua yang
mengutarakan, ada juga beberapa intel lain,” ungkap dia.
Kamaruddin menambahkan, informasi
intelijen ini kemudian mengerucut bahwa posisi bungker uang tersebut berada di
kediaman Sambo.
“Ada informasi itu, bentuk tim
independen libatkan PPATK supaya ketahuan dari mana uangnya dan ke mana
perginya,” imbuh dia.
Sementara sosok kedua, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan memang ditemukan uang di rumah Ferdy Sambo. Tetapi terkait jumlahnya Albertus Wahyurudhanto mengaku tak mengetahuinya.
"Tidak tahu kalau jumlahnya
Rp900 miliar, tapi uang itu ada," Kata Wahyu kepada saya di program AIMAN.
Bagaimana pendapatmu?
(tribunnews)