SANCAnews.id – Pengacara keluarga Brigadir Joshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengantongi bukti Ferdy Sambo selingkuh dengan si cantik.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak,
bukti Ferdy Sambo selingkuh diincar oleh jenderal bintang satu (Brigjen).
Pengakuan Kamaruddin mendapat
peringatan dari Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian
Djajadi.
Andi Rian memperingatkan
Kamarudin agar tidak banyak ngoceh di media mengenai kasus pembunuhan Brigadir
Josua.
Jika punya bukti, kata Andi Rian,
serahkan saja ke penyidik, bukan malah koar-koar di media.
“Beri tahu ke pengacara
Kamaruddin, kalau dia punya bukti, bawa ke penyidik, jangan ngoceh di media,”
kata Andi Rian beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Kamaruddin Simanjuntak
mengaku memiliki bukti perselingkuhan Ferdy Sambo dengan seorang wanita yang
disebutnya ‘si cantik’.
Menurut Kamaruddin, hubungan
terlarang antara Irjen Ferdy Sambo dengan ‘si cantik’ yang memicu pembunuhan
Brigadir Joshua Hutabarat bukan omong kosong.
“Saya punya bukti rekaman
elektronik,” ucap Kamaruddin dalam sebuah program talkshow Kontroversi Motif Dewasa
Sambo Bunuh Yosua.
Menurut Kamaruddin, bukti
perselungkuhan Ferdy Sambo dengan si cantik sangat dahsyat. Bukti itu diincar
terus oleh jenderal bintang satu.
“Saking dahsyatnya bukti ini,
diincar terus oleh brigadir jenderal (Brigjen) yang memintai keterangan
daripada klien saya,” kata Kamaduddin.
Disebutkan Kamaruddin, ketika
keluarga Brigadir Joshua diperiksa di Polda Jambi, Brigjen itu datang langsung
ke Jambi dan mengincar HP keluarga Brigadir Joshua yang berisi rekaman
tersebut.
“Bahkan ketika klien saya memberi
keterangan, penyelidik atau penyidik ini tidak mau menuliskan di dalam BAP,
tetapi yang diincar adalah handphone ini, barang bukti ini,” beber Kamaruddin.
“Di situlah luntur kepercayaan
saya kepada penyelidik dan atau penyidik yang ikut ke Jambi,” sambung
Kamaruddin.
Kamaruddin sempat melayangkan
protes kepada polisi yang meminta keterangan di Jambi, karena tidak dimasukkan
ke dalam Berita Acara Interview (BAI).
“Saya protes, kenapa ini orang 11
saksi saya doktrin untuk berkata yang benar tapi ketika saya perhadapkan, kami
dimintai keterangan, tidak tertulis,” katanya.
“Lalu si Brigadir Jenderal
mengatakan ‘Oh iya bang, kami sudah tahu, bahkan buktinya sudah kami ambil
secara screenshot dan sudah kami kirim ke Jakarta, ini buktinya’. Ditunjukkan
sama saya di handphone-nya sudah dikirim ke Jakarta,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin lalu bertanya mengapa
keterangan itu tidak tertuang dalam BAI.
“Oh nanti bang dalam BAP,” jawab
sang Brigadir Jenderal, yang ditirukan Kamaruddin.
Kamaruddin menegaskan keterangan
yang telah diberikan oleh kliennya harus dituliskan ke dalam BAI terlebih
dahulu.
“Saya tidak percaya sama kalian,
tuliskan dalam BAI, itu juga nanti dalam BAP kalau sudah digelar di Jakarta,”
kata Kamaruddin.
Kamaruddin lalu menuliskan dengan
tangan sesuai rekaman elektronik itu, termasuk rekaman tentang ancaman
pembunuhan terhadap Brigadir Joshua.
“Akhirnya setelah saya tulis
pakai tangan saya, dituliskanlah ini, terus diincar Handphone saya gak kasih,”
tegasnya.
Kamaruddin mengaku tidak mau
memberikan HP itu karena isinya memiliki bukti yang sangat dahsyat.
“Ini barang bukti sangat dahsyat
karena sudah saya interogasi juga ini saksi,” jelas Kamaruddin.
Kamaruddin menegaskan jika polisi
mau mengambil HP tersebut, maka harus ada penetapan dari pengadilan.
“Saya tidak mau (ngasih), urus
izin penetapan dari pengadilan, baru saya serahkan,” tandas Kamaruddin
Simanjuntak.
Motif Pembunuhan Brigadir Joshua
Sebelumnya, Kamaruddin
menjelaskan ada dua dugaan motif pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat.
Pertama, dugaan iri hati dan
dendam dari ajudan Ferdy Sambo yang disebutnya ‘skuad lama’.
“Skuad lama itu iri hati kepada
almarhum ini karena anak yang lebih disayang,” ucap Kamaruddin.
Kedua, dugaan perselingkuhan Ferdy
Sambo dengan wanita lain yang diketahui oleh Brigadir Joshua.
“Kemudian ada dugaan yang diduga
adalah pelakunya si bapak (Ferdy Sambo). Dugaan ada wanita lain,” kata
Kamaruddin.
Brigadir Joshua melaporkan dugaan
perselingkuhan Ferdy Sambo kepada istrinya, Putri Candrawati.
“Kemudian si ibu (Putri
Candrawathi) menanyakan kepada almarhum ‘Bapak kemana? kok tidak pulang?’,”
jelasnya.
“Disebutkanlah satu tempat dengan
si cantik (wanita yang diduga selingkuh dengan Ferdy Sambo),” jelas Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan, hal itu memicu pertengkaran Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi di Magelang hingga Brigadir Joshua mendapat ancaman pembunuhan. (pojoksatu)