SANCAnews.id – Komisi III DPR RI terus menyoroti adanya praktik
perjudian online yang dibiarkan kepolisian selama ini hingga mencuatnya kasus
pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo dan kawan-kawannya terhadap
Brigadir J.
Komisi III juga mencium gelagat
bahwa perjudian online yang selama ini beroperasi memberikan logistik pada
operasi-operasi khusus kepolisian.
"Saya katakan ini karena
kerap kita mendengar bahwa dukungan logistik dari bandar-bandar judi ini untuk
mendukung operasi-operasi khusus kepolisian," ungkap Wakil Ketua Komisi
III DPR RI, Mulfachri Harahap video yang beredar di media sosial pada Sabtu
(27/8/2022).
Politisi Partai Amanat Nasional
itu meminta Polri tidak lagi memberikan peluang kepada para bandar judi untuk
memberikan dukungan logistik bagi kegiatan dan tugas kepolisian.
"Ini tidak boleh terjadi
lagi. Saya kira negara punya komitmen untuk memberikan dukungan terhadap semua
tupoksi polisi," kata Mulfachri.
Mulfachri menegaskan bahwa semua
kegiatan polisi harus akuntabel.
"Akuntabel dari pendanaan,
dan akuntabel juga dari sisi kegiatannya juga," tambahnya.
Dia menegaskan bahwa alasan
mendukung operasi khusus polisi dari bandar judi sudah tidak bisa diterima
lagi.
"Saya yakin negara masih
mampu mendukung semua kegiatan polisi. Sepanjang penggunaan anggaran itu
dilakukan secara efektif dan efisien," terangnya.
Karena itu, tegas Mulfachri,
tidak ada lagi operasi-operasi khusus yang perlu bantuan logistik di luar APBN.
"Itu teman-teman tau dan
takut untuk menyampaikannya. Dan saya menyampaikan lagi-lagi kecintaan saya
sama Polri dan dukungan saya kepada Sigit (Kapolri) untuk melakukan
perbaikan," ujarnya.
Dia juga mendukung Kapolri untuk
membubarkan Satgassus, merah putih, nusantara dan apa pun namanya. Karena
memang tidak ada urgensinya Satgassus itu dibentuk.
"Kecuali untuk satu hal,
Satgas itu dibentuk agar semua yang dikerjakan Satgassus itu tidak bisa
dimintai pertanggungjawabannya kepada Polri sebagai institusi. Saya tidak
melihat hal lain kecuali itu," terangnya.
Sebab, lanjutnya, semua organ dan
struktur yang ada di kepolisian sudah menyerap dan membagi habis tupoksi yang
ada di kepolisian.
"Soal narkoba ada, soal
teroris ada, strukturnya. Jadi untuk apa Satgassus itu. Kecuali Satgassus itu
didirikan untuk operasi-operasi yang tidak bisa dimintai Polri sebagai
institusi," tandasnya. (poskota)