SANCAnews.id –
Paradigma masyarakat dalam melihat dinamika politik di tanah Air perlu
diperbaiki. Seperti halnya dalam memaknai politik.
Pimpinan Pondok Pesantren Darurahman
Jakarta, Prof KH Syukron Mamun mengurai, pada dasarnya politik adalah ilmu yang
mulia.
"Setiap orang bicara negara itu
namanya politik. Sekarang disalahgunakan, (disebut) politik kotor, salah besar
itu," kata KH Syukron dikutip dari tayangan YouTube Redaksi Islam, Selasa
(26/7).
Penelusuran redaksi, pernyataan KH
Syukron tersebut disampaikan saat acara Halal Bihalal Bersama Ulama dan Habib
dengan mengusung tema "Mewujudkan Jakarta Bermartabat", Senin (20/6).
"Kalau politik itu kotor, tolong
fakultas politik bubarkan semua se-Indonesia itu. Mengapa ada fakultas politik
kalau politik itu (dikatakan) kotor," kritiknya.
Baginya, politik pada dasarnya adalah
ilmu yang mulia. Sebab dikatakan politik, adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana cara mengatur suatu negara.
"Ilmu politik itu suatu yang
mulia, di semua negara diajarkan ilmu politik," tegas pendiri Partai
Persatuan Nahdlatul Ulama Indonesia ini.
Namun demikian, kemuliaan ilmu
politik itu memang dewasa ini sudah disalahgunakan oleh para pelaku politik.
"Yang tidak bagus itu bukan
politik, (tapi) pelaku politik. Mari kita adakan klarifikasi, jangan cuma
emosi-emosi. Yang jahat itu bukan politik, tapi pelaku politik. Itu yang
jahat," tandas ulama yang kerap dijuluki 'singa podium' ini. (rmol)