SANCAnews.id – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam tindakan intimidasi 3 pria rambut cepak terhadap 2 jurnalis CNNIndonesia yang meliput kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kedua jurnalis cnnindonesia.com itu mendapat intimidasi oleh sejumlah pria berambut cepak di dekat rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Tak hanya itu, mereka juga merampas
handphone korban, kemudian menghapus hasil rekaman. "IJTI mengutuk dan
mengecam keras intimidasi terhadap dua jurnalis cnnindonesia.com yang dilakukan
oleh sejumlah orang berambut cepak," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IJTI
Herik Kurniawan, Jumat (15/7/2022).
Menurut IJTI, intimidasi terhadap
jurnalis yang tengah bertugas merupakn ancaman nyata bagi kebebasan pers. IJTI
juga mendesak kepolisian mengambil langkah tegas atas kasus intimidasi itu.
"Mendesak aparat kepolisian segera mengambil langkah tegas, mengusut serta
menangkap pelaku intimidasi terhadap jurnalis yang tengah meliput kasus
penembakan Brigadir J," tambah Herik.
Herik mendorong dan mendukung redaksi
CNNIndonesia untuk melakukan upaya hukum atas kasus ini. Dia juga meminta Polri
memberikan keamanan para jurnalis yang tengah meliput kasus ini. "Supaya
kasus penembakan Brigadir J terungkap secara benderang," katanya
lagi.
Herik meminta semua pihak untuk tidak
mengintimidasi atau turut campur proses kerja jurnalistik dalam mengungkap
kasus penembakan Brigadir J, mengingat
kerja jurnalis dilindungi oleh UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. "Fungsi pers adalah menyuarakan
kebenaran serta berpihak pada kepentingan orang banyak," tuturnya.
Namun, dia mengingatkan para jurnalis
untuk tetap menerapkan kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugasnya. Sebelumnya,
terjadi intimidasi terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugas. Intimidasi
itu menimpa dua jurnalis dari cnnindonesia.com yang tengah meliput kasus
penembakan anggota polisi Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol
Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis
(14/7/2022).
Kedua jurnalis cnnindonesia.com
mendapat intimidasi oleh sejumlah pria berambut cepak serta dirampas
handphonenya kemudian hasil rekaman juga dihapus. Sebagaimana yang diberitakan
oleh ccnindonesia.com, intimidasi bermula saat kedua jurnalis tersebut
mewawancarai Asep, petugas kebersihan yang biasa bekerja di kompleks kediaman
Sambo.
Wawancara berlangsung sambil berjalan
kaki. Belum lima menit, tiga pria berkaus hitam tiba-tiba datang menghampiri.
Mereka muncul dari arah belakang dengan mengendarai sepeda motor dan memepet
kedua jurnalis. Kemudian, wawancara pun terhenti. Dua orang di antaranya
langsung merampas ponsel kedua wartawan.
Sementara satu orang lainnya
mengobrol dengan petugas kebersihan itu. Wartawan cnnindonesia.com sempat
menolak dirampas ponselnya. Ia juga mempertanyakan maksud kehadiran ketiga pria
itu.
Namun mereka tidak menjelaskan.
Kemudian pelaku yang berambut cepak itu pun mengambil paksa ponsel wartawan,
lalu memeriksa isinya. Sejumlah foto, video dan rekaman hasil wawancara
langsung dihapus.
Mereka juga memeriksa isi tas kedua
jurnalis cnnindonesia.com. Sejumlah dokumen yang dihapus tersebut merupakan
hasil peliputan kasus polisi tembak polisi di kediaman Ferdy Sambo. (tvOne)