SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dan
relawannya dianggap melanggar etika politik karena melakukan pertemuan di
Istana Kepresidenan Bogor yang merupakan fasilitas negara.
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian
Permata mengatakan, baik relawan maupun Presiden Jokowi melanggar etika politik
dikarenakan melakukan pertemuan di tempat fasilitas negara.
"Keduanya melanggar etika politik," ujar Dian
kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/7).
Dian yang juga merupakan akademisi Universitas Ibnu Chaldun
ini merasa heran, karena relawan malah menjerumuskan Jokowi.
Menurut Dian Permata, jika ingin melakukan pertemuan dengan
Jokowi, maka seharusnya dilakukan di luar Istana.
"Sedari awal, Jokowi menerapkan politik fatsun etika
politik. Seperti tidak boleh rangkap jabatan. Ini mengherankan, di akhir masa
jabatan Jokowi, justru relawan yang membuat blunder soal fatsun etika politik
Jokowi," pungkas Dian. (*)