SANCAnews.id – Brigadir Yosua atau Brigadir J
dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan juniornya di kedinasan Polri bernama
Bharada E atau Richard Eliezer pada Jumat (8/7/2022). Insiden tersebut terjadi
di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Sebelum tewas ditembaki oleh Bharada
E, pada hari yang sama Brigadir J masih sempat berkomunikasi dengan keluarga
dan kekasihnya bernama Vera Simanjuntak.
Pesan Terakhir Brigadir J Sebelum Berakhir Tewas Ditembaki Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak membuat laporan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022), mengatakan bahwa masih ada percakapan antara Brigadir J dan keluarganya terjadi Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Pukul 10.00 WIB
dia (Brigadir J) masih aktif berkomunikasi melalui telepon dan melalui WhatsApp
(WA) kepada orangtuanya, khususnya melalui (grup) WA keluarga,” kata
Kamaruddin.
Dalam komunikasi tersebut, kata
Kamaruddin, Brigadir J menyampaikan informasi kepada keluarganya bahwa dia
sedang berada di Magelang dan akan mengawal keluarga atasannya (Irjen Polisi
Ferdy Sambo) kembali ke Jakarta.
"Mbak D (nama salah satu Ferdy Sambo) masuk sekolah.
Di SMA Taruna Nusantara, Magelang,¨ bunyi pesan Brigadir J. Dengan asumsi perjalanan memakan waktu selama 7 jam maka Brigadir J meminta izin keluarganya untuk tidak menghubungi saat bertugas.
Saat komunikasi itu terjadi, Brigadir J sedang berada di Magelang, sedangkan
orangtua, kakak, dan adiknya sedang berada di Balige, Sumatera Utara, dalam
rangka ziarah.
“Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban (Brigadir J) di Magelang,” katanya.
Kamaruddin juga mengatakan dalam komunikasi terakhir itu, Brigadir J mengatakan setelah pukul 10 dirinya akan mengawal keluarga Ferdy Sambo sehingga meminta tidak menghubungi selama berdinas.
“Jadi tidak
etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon, jadi
diminta 7 jam jangan diganggu dulu,” ujarnya.
Setelah tujuh jam berlalu, lanjut Kamaruddin, orangtua Brigadir J mencoba menghubungi anaknya melalui sambungan telepon namun tidak bisa.
Begitu juga lewat pesan WhatsApp, ternyata sudah
diblokir, termasuk nomor kakak dan adiknya juga sudah terblokir, begitu juga
dengan WhatsApp grup keluarga.
17 Menit Sebelum Tewas, Brigadir J Sempat Bilang Ini ke Sang Kekasih
Vera Simanjuntak kekasih dari
Brigadir J turut menjadi saksi terkait tewasnya Brigadir J setelah ditembak
Bharada E pada Jumat (8/7/2022).
Vera didampingi 2 pengacaranya yakni
Ramos Hutabarat dan Ferdi untuk memenuhi panggilan untuk pemeriksaan di Mapolda
Jambi pada Minggu (24/7/2022). Dalam pemeriksaan tersebut, Vera Simanjuntak
dicecar 32 pertanyaan selama 5 jam.
Ponsel milik Vera juga disita sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penembakan kekasihnya, Brigadir J.
¨Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama 2 hari,
penyidik menanyakan terkait percakapan terakhir mereka," ujar kuasa hukum
Vera Simanjuntak, Ramos Hutabarat pada Minggu (24/7/2022).
Ferdi selaku kuasa hukum Vera
Simanjuntak menyampaikan bahwa kliennya sempat mengalami trauma usai insiden
yang menewaskan Brigadir J.
¨Klien kita (Vera Simanjuntak) sempat
alami trauma,¨ pungkas Ferdi. Ferdi juga
mengungkapkan bahwa pada hari terjadinya insiden yang menewaskan Brigadir J,
korban sempat berkomunikasi dengan Vera Simanjuntak yakni pada Jumat (8/7/2022)
pukul 16.43 WIB.
Lalu, 17 menit kemudian tepat pada
pukul 17.00 WIB Brigadir J dikabarkan tewas tertembak. Menurutnya,
komunikasidengan Vera Simanjuntak dilakukan tanpa ada tanda kejanggalan,
Brigadir J hanya bertanya kabar seperti biasanya.
¨Dia (Brigadir J) berkomunikasi
seperti biasa, tak ada yang aneh hanya tanya-tanya kabar," ungkapnya.
Ramos Hutabarat menambahkan bahwa sebelumnya Brigadir J memang sempat curhat
kepada Vera Simanjuntak bahwa dirinya sedang memiliki masalah.
¨Memang ada komunikasi dengan Vera
bahwa korban sedang ada dalam masalah,” kata Ramos. (tvOne)