SANCAnews.id – Satu fakta baru terungkap dalam kasus baku tembak di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Ketua RT 05 RW 01, Mayjen Pol (Purn)
Seno Sukarto mengatakan di kompleks tersebut terpasang sejumlah CCTV. Namun,
satu hari berselang usai kejadian baku tembak, CCTV yang pusatnya berada di pos
satpam dekat rumah Irjen Ferdy Sambo sempat diambil polisi.
"Maksudnya itu bukan CCTV di
rumah Pak Sambo, tapi CCTV alatnya (decoder) yang di pos. Iya (diganti polisi)
hari Sabtu," kaga Seno kepada wartawan, Rabu, 13 Juni 2022.
Kata Seno, pengambilan alat CCTV yang
dilakukan polisi itu baru diketahuinya pada Senin, 11 Juli 2022. Bahkan, sampai
sekarang dirinya tidak mengetahui alasan di balik pengambilan decoder tersebut.
"Sampai sekarang saya ketemu aja
enggak (dengan polisi), terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa
sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT. Saya tanya sama satpam, dia
aja enggak tahu diganti yang baru alatnya ininya (decoder)," jelasnya.
Aksi penembakan terjadi di rumah
dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Dalam insiden ini, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat tewas karen menerima
luka tembak.
Penembakan itu terjadi lantaran
Brigadir J hendak melakukan pelecehan terhadap istri dari Kadiv Propam Polri,
Irjen Pol Ferdy Sambo. Selain itu, Brigadir J juga menodongkan senjata api
berupa pistol ke arah kepala istri Kadiv Propam. Sontak, istri Kadiv Propam
berteriak minta tolong.
"Peristiwa itu terjadi ketika
Brigadir J memasuki kamar Pribadi Kadiv Propam, dimana saat itu istri Kadiv
Propam sedang istirahat, kemudian, Brigadir J melakukan tindakan
pelecehan," kata Ramadhan dalam keterangannya di Gedung DivHumas Polri, Senin
11 Juli 2022.
"Akibat teriakan tersebut,
Brigadir J panik dan langsung lari keluar dari kamar. Mendengar teriakan itu,
Bharada E menghampiri dari arah atas tangga. Kemudian bharada E bertanya ada
apa, direspon dengan tembakan oleh Brigadir J. Akibat tembakan tersebur
terjadilah saling tembak, dan akibatnya Brigadir J meninggal dunia," ucap
Ramadhan. (viva)