SANCAnews.id – Misi yang dijalankan Presiden Joko
Widodo ke Ukraina dan Rusia dianggap menuju ke jurang kegagalan karena adanya
bantahan dari pihak Ukraina soal penyampaian pesan dari Presiden Ukraina
Volodymyr Zelenskyy untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin melalui Jokowi.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia
(PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, bantahan yang diberikan oleh pemerintah
Ukraina menunjukkan kerapuhan misi Jokowi, baik saat bertemu Zelenskyy maupun
Putin.
"Bagaimana mungkin diplomasi internasional terdapat miss
komunikasi, bisa jadi apa yang dihasilkan oleh Presiden Jokowi saat bertemu
dengan Zelenskyy maupun dengan Putin penuh dengan ketidakjelasan. Sehingga apa
yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/7).
Saiful menilai, dengan adanya bantahan oleh Ukraina,
menunjukkan bahwa misi yang dilakukan oleh Jokowi menuju ke jurang kegagalan.
Seharusnya, kata Saiful, tidak mungkin ada bantahan jika
memang misi yang dijalankan Jokowi untuk mendamaikan kedua negara berhasil.
"Dengan adanya bantahan tersebut, maka menunjukkan peran
Jokowi tidak berhasil dalam mengusung perdamaian. Terlebih lagi di lapangan
masih saja terjadi peperangan," pungkas Saiful. (*)