SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo dianggap
gagal pajak terhadap fungsi Istana Negara dengan berkumpul bersama para
relawannya di Istana Kepresidenan Bogor.
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie
mengatakan, tidak ada urgensi para relawan berkumpul di Istana Kepresidenan
Bogor.
"Secara eksistensi dan esensi saya kira ada unsur
menggoda relawan tetap mendukung Jokowi dan saya nilai ada harapan untuk tiga
periode. Bagi saya ini drama Jokowi setelah di periode pertama dan di akhir
periode kedua baru dia mengundang berkumpul para pendukungnya," ujar Jerry
kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/7).
Jerry pun mempertanyakan beberapa hal terkait pertemuan
Presiden Jokowi dengan para relawannya yang mendukung saat Pilpres 2019 lalu di
Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat (29/7).
Hal yang ditanyakan Jerry yakni anggaran untuk pertemuan
relawan dengan Jokowi bersumber dari mana. Menurutnya, hal itu penting untuk
memastikan apakah anggaran bersumber dari negara atau pribadi.
"Dan ini agenda apa? Tiga periode atau bagaimana
lantaran masa jabatan Jokowi tinggal 2 tahun. Atau berkumpulnya para relawan
akan diarahkan mendukung Ganjar?" tanya Jerry.
Seharusnya kata Jerry, Jokowi harusnya mengundang para
relawan di rumah pribadinya, bukan di Istana Negara yang merupakan fasilitas
negara.
"Ini kan urusan pribadi bukan urusan negara jadi aneh
saja Jokowi mengumpulkan mereka. Bagi saya sebaiknya relawan ini dibubarkan
sebelum kepemimpinan Jokowi berakhir," kata Jerry.
Karena kata Jerry, jika dilihat fungsi Istana Negara, maka
Jokowi melakukan sebuah kesalahan fatal. Di mana, fungsi Istana Negara adalah
sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara.
"Istana menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang
bersifat kenegaraan, seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara,
pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres bersifat
nasional dan internasional, dan tempat jamuan. Tapi ini Jokowi langgar,"
pungkas Jerry. (**)