SANCAnews.id – Gerindra mencopot Mohamad Taufik
dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Pencopotan Ketua Dewan Penasihat DPD
Gerindra DKI dari posisi pimpinan di DPRD dianggap memiliki maksud politik
tertentu.
Pengamat politik dari Parameter Politik Indonesia, Adi
Prayitno memandang pencopotan ini merupakan cara Gerindra menyingkirkan atau
membersihkan loyalis Anies Baswedan dari posisi penting di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Taufik pernah
mendoakan Anies Baswedan sebagai presiden di masa mendatang.
"Satu-satunya dosa besar yang dilakukan M. Taufik adalah
mendoakan Anies jadi presiden. Makanya, beliau ditertibkan dengan cara
dipecat," kata Adi saat dihubungi VOI, Minggu, 3 April.
Adi memandang, sikap Taufik yang "memaniskan" Anies
telah membuat Gerindra gusar. Sebab, Gerindra sendiri telah memberi sinyal akan
kembali mengusung Prabowo Subianto untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.
"Dosa ini tak bisa dimaafkan sepertinya, karena Gerindra
sudah bulat dukung Prabowo maju kembali 202. Bagaimanapun juga, M. Taufik
adalah salah satu pendiri sekaligus tokoh penting Gerindra DKI Jakarta,"
ungkap dia.
Sebelumnya, Taufik memberi tanggapan soal kemungkinan alasan
pencopotannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI karena telah mendoakan Anies sebagai
presiden. Menurut dia, meskipun ia adalah kader Partai Gerindra, doa agar Anies
bisa menjadi Presiden RI adalah hal yang wajar.
"Masa, soal doa saja enggak boleh?" ucap Taufik
kepada wartawan, Jumat, 1 April.
Meski demikian, Taufik belum tahu pasti alasan partai
menggantikan dirinya dengan kader lain dari jabatan pimpinan DPRD DKI dari
Fraksi Gerindra tersebut. Pencopotan ini apakah diakibatkan dukungan Taufik
kepada Anies atau bukan, ia belum bisa memastikan.
"Ya saya enggak tahu. Saya enggak paham alasannya kenapa
diganti. Tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja,
wajar-wajar saja," ungkap Taufik. (*)